Arab Saudi Meminta Penyederhanaan Prosedur Pengiriman TKI dari Indonesia [1]
SABTU, 5 AGUSTUS 1989 Pukul 09.00 pagi ini Presiden Soeharto menerima kunjungan kehormatan Menteri Perburuhan dan Sosial Arab Saudi, Muhamad Ali bin Al Faiz di Bina Graha. Dalam pertemuan tersebut telah dibahas masalah pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Arab Saudi. Sehubungan dengan itu Menteri Perburuhan dan Sosial Arab Saudi itu meminta kepada Kepala Negara agar Indonesia menyederhanakan prosedur pengiriman tenaga kerjanya. Dikatakannya bahwa negaranya membutuhkan tenaga kerja asing, tetapi mengutamakan tenaga kerja dari Indonesia (TKI) karena sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam.
Menanggapi hal itu, Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia bisa saja menyederhanakan prosedur yang dimaksudkan itu untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia disana. Tetapi dikatakan oleh Presiden bahwa yang paling diutamakan Indonesia sebenarnya adalah kualitas tenaga kerja yang dikirimkannya. Dijelaskannya bahwa tenaga kerja Indonesia dilatih lebih dahulu sebelum dikirimkan ke Arab Saudi, termasuk mempersiapkan mental mereka. Oleh karena itulah jumlah tenaga kerja Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara-negara lain. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 193-194. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003