Presiden Soeharto Meresmikan Puncak Penghijauan Nasional di Taman Hutan Raya Sultan Adam Kalimantan Selatan [1]
SENIN, 18 DESEMBER 1989 Hari ini Presiden Soeharto berada di desa Mandiangin, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, untuk meresmikan Puncak Penghijauan Nasional ke-29 dan Taman Hutan Raya Sultan Adam. Dalam acara itu juga Kepala Negara menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba penghijauan tingkat nasional tahun 1989. Tampak hadir pada acara tersebut, antara lain Menko Ekuin Radius Prawiro, Menteri Kehutanan Hasjrul Harahap, Menteri Pertanian Wardoyo, Menteri KLH Emil Salim, Menteri Pemuda dan Olahraga Akbar Tanjung, Menteri/Sekretaris Negara Moerdiono, dan Gubernur Kalimantan Selatan, HM Said.
Pada kesempatan itu, Presiden antara lain mengatakan bahwa gerakan penghijauan yang telah dilakukan sejak 29 tahun yang lalu mempunyai arti yang penting untuk mendukung perkembangan industri, terutama industri perkayuan yang menghasilkan pulp, kerta, kayu gergajian, kayu lapis, dan lain-lain. Karena itu ia meminta agar para pengusaha yang bergerak dibidang industri perkayuan dan semua saja yang berkepentingan ikut memikirkan dengan sungguh-sungguh berhasilnya gerakan penghijauan ini. Dikatakannya bahwa usaha ini terasa makin penting lagi karena keikutsertaan masyarakat dalam gerakan penghijauan akan dipengaruhi oleh manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 240-241. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003