Hari Pers Nasional, Presiden Soeharto: Pers Harus Menjadi Kekuatan Pembaharuan [1]
KAMIS, 8 FEBRUARI 1990 Presiden dan Ibu Soeharto hari ini menghadiri acara peringatan Hari Pers Nasional di Ujung Pandang. Acara ini ditandai dengan penabuhan gendang oleh Presiden, disaksikan oleh Menteri Penerangan Harmoko, Ketua Umum PWI, dan Gubernur Sulawesi Selatan, A Amiruddin.
Memberikan sambutan pada acara tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa dalam persiapan memasuki tahap tinggal landas, pers nasional tidak boleh hanya sekadar menjadi cermin yang pasif dari keadaan masyarakatnya, melainkan harus mampu menjadi kekuatan pembaharuan. Agar tanggungjawab itu dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka pers nasional harus terus menerus meningkatkan kemampuan dan mutunya serta memperteguh tekadnya sebagai pers perjuangan.
Dalam bahagian lain pidatonya, Kepala Negara mengatakan bahwa manusia memerlukan informasi untuk mengembangkan wawasan dan meningkatkan kecerdasan. Manusia Indonesia yang berkualitaslah yang dapat menjadi tulang punggung masyarakat industri modern berdasarkan Pancasila, yang sedang bersama-sama kita bangun. Juga perlu terus menerus dikembangkan iklim yang mendorong peningkatan kualitas manusia Indonesia. Sebagai pers perjuangan, maka pers nasional kita juga mempunyai tugas untuk mendorong peningkatan kualitas manusia Indonesia itu. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 272. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003