Presiden Soeharto Meresmikan 146 Industri Kecil dan Kerajinan [1]
SABTU, 17 MARET 1990 Pagi ini di Desa Canan, Klaten, Jawa Tengah Presiden yang didampingi oleh Thu Tien meresmikan 146 koperasi industri kecil dan kerajinan (KOPRINKA). Koperasi-koperasi yang diresmikan itu tersebar di 16 provinsi, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 58.879 orang, dengan omzet per tahun sebesar Rp60 miliar. Acara peresmian itu sendiri ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Kepala Negara. Tampak hadir antara lain Menteri Koperasi Bustanil Arifin, Menteri Perindustrian Hartarto, Menteri Tenaga Kerja Cosmas Batubara, dan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen. Wismoyo Arismunandar.
Dalam amanatnya, Presiden antara lain mengatakan bahwa dewasa ini kesenjangan sosial antara satu golongan dengan golongan lainnya daIam masyarakat kita masih memprihatinkan. Karena itu pengembangan koperasi yang mempuyai peranan sebagai wadah untuk mewujudkan pemerataan menuju keadilan sosial sungguh teramat penting. Karena itu pula koperasi perlu terus kita dorong pertumbuhannya dan kita tingkatkan kegiatannya agar makin berperan dalam kehidupan perekonomian kita.
Pada kesempatan itu Kepala Negara mengulang lagi ajakannya kepada para pengusaha besar agar memberikan kesempatan kepada koperasi untuk memiliki saham perusahaan-perusahaan yang sehat. Dalam hubugan ini ia menyatakan kegembiraannya karena ajakan tersebut mendapat tanggapan yang positif dari para pengusaha dan kalangan masyarakat luas. Dikatakanya bahwa ia yakin kalau ajakannya benar-benar dilaksanakan, maka koperasi pasti akan menjadi salah satu sokoguru perekonomian bangsa kita. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 284. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003