Presiden Soeharto Menginspeksi Pembangunan Bandar Udara Soekarno-Hatta Tahap II [1]
SENIN, 7 MEI 1990 Dari pagi hingga siang ini, Presiden dan Ibu Soeharto menginspeksi pembangunan bandar udara Soekarno-Hatta tahap II dan Fasilitas Pemeliharaan Pesawat Garuda (GMF atau Garuda Maintenance Facilities) yang terletak didalam kompleks bandar udara tersebut. Kepada Kepala Negara dan rombongan, pimpinan proyek tersebut, Ir Soetomo Adisasmito, menjelaskan bahwa pembangunan tahap II ini diperuntukkan bagi sembilan juta penumpang per tahun.
Pembangunannya dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama yang dimulai pada bulan Januari 1987 memakan waktu 39 bulan dengan biaya sebesar FFr435.731.000 dan Rp96.688.899.000. Biaya pembangunan tahap kedua yang dimulai Januari 1988 adalah sebesar FFr1.494.500.000 dan Rp206,5 miliar; proyek ini diperkirakan selesai pada pertengahan 1991.
Pada waktu mengunjungi GMP, Direktur Utama Garuda, M Soeparno, menerangkan kepada Presiden dan Ibu Soeharto bahwa GMP dibangun untuk mengatasi kesenjangan antara permintaan dan penyediaan pesawat terbang. Untuk itu Garuda harus dapat memelihara kelayakan terbang pesawat yang dimilikinya. Selain itu pembangunan GMP juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan kepada pihak asing, disamping untuk menghemat biaya. Umpamanya, dalam overhaul sebuah DC-I0 dapat dihemat biaya sekitar US$8OO ribu sampai US$ 1 juta. Pembangunan GMP tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp352 miliar, sementara tenaga kerja yang diperlukan diambil dari Ul, ITB, dan IPTN.
Dalam inspeksi di GMF itu, Kepala Negara menyatakan rasa bangganya melihat tenaga kerja ahli yang masih muda, tetapi telah mampu mewujudkan alih teknologi. Malah sekarang kemampuan itu telah dapat diekspor. Dalam hubungan ini, Presiden meminta agar kemampuan tenaga ahli yang masih muda itu dapat terus ditingkatkan. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 300-301. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003