Membuka Sidang International Tropical Timber Organization, Presiden Soeharto: Tidak Perlu Kambing Hitam, Kita Perlu Pemecahan yang Masuk Akal [1]
RABU, 16 MEI 1990 Pukul 10.00 pagi ini, bertempat di Istana Negara, Presiden Soeharto membuka sidang International Tropical Timber Organization (ITTO). Sidang yang akan berlangsung sampai tanggal 23 Mei mendatang di Bali itu diikuti oleh 272 peserta. Anggota ITTO pada saat ini terdiri atas 19 negara produsen dan 25 negara konsumen.
Melalui sidang ITTO ini, Kepala Negara dalam sambutannya mengajak masyarakat internasional umumnya dan negara-negara industri maju khususnya untuk ikut aktif menanam hutan tropis melalui bantuan langsung. Ini adalah tugas bersama yang besar, karena yang kita selamatkan adalah paru-paru dunia. Dikatakannya bahwa kita tidak perlu menunjuk biang keladi dari pencemaran dan kemerosotan mutu lingkungan di planet bumi kita yang satu ini. Kita sama-sama berada dalam satu kapal. Kalau sampai tenggelam, tidak akan ada satu bangsa pun yang selamat. Karena itu lebih baik kita mencari pemecahan yang lebih masuk akal dan bertanggungjawab. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 303. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003