1990-09-04 Menerima Menlu Bangladesh, Presiden Soeharto: Timteng Jangan Sampai Konflik Bersenjata

Menerima Menlu Bangladesh, Presiden Soeharto: Timteng Jangan Sampai Konflik Bersenjata [1]

 

SELASA, 4 SEPTEMBER 1990 Pada jam 12.00 siang ini Presiden Soeharto menerima Menteri Luar Negeri Bangladesh, Anisul Islam Mahmud, di Istana Merdeka.

Ia datang sebagai utusan khusus Presiden Mohammad Ershad. Sesudah mendampingi Presiden dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Ali Alatas mengatakan bahwa Presiden Ershad menyampaikan gagasan tentang perlunya bagi negara-negara Asia tertentu untuk bersama-sama membahas dan menghadapi masalah di Timur Tengah dewasa ini.

Dalam hubungan ini Presiden Soeharto sependapat dengan Presiden Ershad bahwa konflik Timur Tengah jangan sampai pecah menjadi konflik bersenjata.

Juga disepakati bahwa masalah-masalah yang ada hendaknya diselesaikan melalui jalan damai, khususnya berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang sudah didukung oleh majoritas dunia. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 339. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.