1990-09-24 Menerima Kunjungan Yang Di Pertuan Agung Azlan, Presiden Soeharto Menekankan Kerjasama ASEAN

Menerima Kunjungan Yang Di Pertuan Agung Azlan, Presiden Soeharto Menekankan Kerjasama ASEAN [1]

 

SENIN, 24 SEPTEMBER 1990 Memenuhi undangan Presiden Soeharto, siang ini Yang Di Pertuan Agong Sultan Azlan Muhibuddin Shah dan Raja Permaisuri Agong Malaysia tiba di Jakarta. Mereka akan berada di Indonesia sampai tanggal 30 September.

Kedatangan mereka disambut oleh Presiden dan Ibu Soeharto dalam upacara kebesaran kenegaraan di halaman Istana Merdeka, lengkap dengan 21 kali tembakan meriam. Setelah diperkenalkan kepada para pembesar Indonesia dan korps diplomatik, kedua tamu negara melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden dan Ibu Soeharto di Ruang Jepara Istana Merdeka.

PukuI 20.00 malam ini, di Istana Negara, Presiden dan Ibu Soeharto mengadakan jamuan santap malam kenegaraan untuk menghormat kunjungan Yang Di Pertuan Agong dan Raja Permaisuri Agong Malaysia.

Dalam ucapan selamat datangnya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa hubungan persaudaraan antara kedua negara perlu terus dipererat, lebih-Iebih karena kedua bangsa dewasa ini sedang mengalami proses alih generasi.

Dalam kaitan ini, pengenalan secara lebih dekat antara generasi baru dan saling kunjung mengunjungi antara pejabat pemerintah dan masyarakat, khususnya generasi muda, akan membawa manfaat.

Di bahagian lain pidatonya, Presiden menyatakan kegembiraannya karena ASEAN terus mencapai kemajuan dalam membina persatuan dan kerjasama regionalnya, yang telah memantapkan stabilitas politik dan mendorong kemajuan ekonomi di kawasan ini.

Dikatakannya bahwa kemajuan di bidang ekonomi merupakan salah satu bagian penting dalam meningkatkan kesejahteraan negara-negara anggota ASEAN.

Dalam rangka kerjasama ASEAN, kita bersama-sama anggota ASEAN lainnya telah sepakat untuk dapat lebih banyak lagi mengadakan kerjasama yang nyata, terutama dalam proyek-proyek ekonomi dan industri.

Dalam hubungan dengan itu semua, demikian Kepala Negara, telah dirintis suatu proyek kerjasama Segi Tiga Pertumbuhan antara Johor-Singapura-Batam.

Kerjasama Segi Tiga Pertumbuhan ini diyakini akan dapai saling menguntungkan bagi negara-negara anggota ASEAN lainnya dalam rangka proses pengembangan kerjasama ekonomi dan industri, lebih-Iebih dalam menghadapi era globalisasi ekonomi dan perdagangan pada umumnya serta Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada khususnya. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 342-343. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.