Mengadakan Pembicaraan dengan Wapres AS, Presiden Soeharto Menekankan Kebijakan AS Terhadap Ekspor Kayu Lapis dan Tekstil Indonesia [1]
SELASA, 13 NOVEMBER 1990 Presiden Soeharto dan Wakil Presiden AS, Dan Quayle, mengadakan pembicaraan di Hotel Imperial, Tokyo. Dalam pembicaraan itu Presiden Soeharto menyampaikan terima kasih kepada Presiden George Bush atas vetonya terhadap rencana Kongres untuk mengenakan pembatasan impor tekstil ke Amerika Serikat.
Selain itu Presiden juga meminta perhatian AS supaya memberlakukan bea masuk kayu lapis dari Indonesia sama dengan yang diberlakukannya terhadap negara lainnya. Misalnya, impor dari Brazil dikenakan bea masuk sebesar 4%, padahal terhadap Filipina dan Malaysia tidak dikenakan bea masuk, sedangkan dari Indonesia dikenakan 8%.
Wakil Presiden Dan Quayle berjanji untuk memperhatikan persoalan yang dikemukakan oleh Kepala Negara. la juga berjanji akan menyampaikan hasilnya dengan segera. Selain itu ia juga menyatakan dapat memahami langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia berkenaan dengan krisis Teluk dan penyelesaian masalah Kamboja. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 360-361. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003