1991-01-07 Presiden Soeharto Menyampaikan RAPBN di Sidang Paripurna DPR

Presiden Soeharto Menyampaikan RAPBN di Sidang Paripurna DPR [1]

 

SENIN, 7 JANUARI 1991 Presiden Soeharto, pada pukul 10.00 pagi ini, menyampaikan RAPBN 1991/1992 didepan sidang paripurna terbuka DPR di Senayan, Jakarta.

Dikemukakannya bahwa pemerintah tetap berpegang pada prinsip anggaran berimbang yang dinamis, sehingga anggaran tahun 1991/1992 nanti sebesar Rp50,5 triliun lebih. Jumlah tersebut berarti naik hampir 18% jika dibanding dengan anggaran sekarang.

Secara umum RAPBN ini ditandai dengan mengecilnya ketergantungan pada bantuan luar negeri, sementara gaji pegawai negeri juga tidak dinaikkan.

Penerimaan dalam negeri direncanakan mencapai hampir Rp40,2 triliun atau naik sebesar 27,2% dari tahun anggaran yang sekarang. Dari jumlah tersebut, Rp15 triliun berasal dari penerimaan migas, sedangkan penerimaan non-migas mencapai hampir Rp25,2 triliun atau naik 21%. Sumbangan penerimaan non-migas itu adalah 62,6% dari seluruh penerimaan dalam negeri.

Penerimaan pembangunan diperkirakan mencapai hampir Rp10,4 triliun, terdiri atas bantuan program sekitar Rp I,5 triliun dan bantuan proyek kurang lebih Rp8,9 triliun.

Jumlah ini lebih rendah dibanding dengan jumlah penerimaan pembangunan dalam tahun anggaran yang sekarang.

Sementara itu, jumlah pengeluaran rutin direncanakan sebesar Rp30,5 triliun lebih, yang berarti meningkat 14,7%. Pengeluaran rutin yang terbesar adalah untuk membayar bunga dan pinjaman luar negeri sebesar Rp14,3 triliun lebih atau 10% lebih besar dari APBN yang sekarang.

Kenaikan itu terutama karena sudah jatuh temponya pembayaran kembali pinjaman luar negeri, disamping karena sebagian besar pinjaman berasal dari negara-negara yang nilai mata uangnya menguat.

Meskipun jumlahnya terus meningkat, tetapi dalam tiga tahun terakhir ini jumlah pembayaran pinjaman luar negeri itu kurang dari 50% dari seluruh pengeluaran rutin. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 387-388. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.