Presiden Soeharto Menerima Kunjungan Kehormatan Menlu Palestina [1]
RABU, 20 FEBRUARI 1991 Pukul 11.30 hari ini, Presiden Soeharto menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Palestina, Farouk Khaddoumi, di Istana Merdeka. Dalam kunjungan ini, Farouk Khaddoumi diantar oleh Menteri Luar Negeri Ali Alatas.
Khaddoumi dalam kesempatan ini menyampaikan penghargaan kepada Presiden Soeharto, karena Indonesia tetap mendukung perjuangan rakyat Palestina. Ia juga memuji sikap dan peranan Indonesia dalam menghadapi krisis Timur Tengah.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia akan tetap memberikan bantuan kepada Palestina melalui UNRWA, badan PBB yang khusus menangani bantuan darurat kepada negara-negara anggota yang membutuhkannya.
Jumlah atau besarnya bantuan tersebut sudah ditentukan setiap tahun. Mengenai krisis Teluk, Presiden mengulangi sikap Indonesia yang telah berusaha, walaupun tidak secara gembar-gembor, untuk mencapai suatu penyelesaian terhadap masalah ini.
Dikemukakannya keyakinan Indonesia bahwa penyelesaian melalui penggunaan senjata hanya akan membawa korban manusia dan kerusakan. Dikatakannya bahwa kerusakan telah terjadi di Kuwait, tetapi Indonesia tidak menginginkan kerusakan juga terjadi di Irak, yang juga adalah sesama negara Non-Blok dan OKI. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 401. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003