Membuka Konferensi PATA, Presiden Soeharto Tekankan Pembangunan Wisata Berwasan Lingkungan [1]
RABU, 10 APRIL 1991 Hari ini Presiden Soeharto membuka Konferensi ke-40 Pacific Asia Travel Association (PATA)”, yang berlangsung di Nusa Indah Hotel and Convention Centre, Bali. Ini merupakan konferensi PATA yang ketiga kalinya diselenggarakan di Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa bangsa-bangsa di kawasan Asia Pasifik memiliki peluang yang lebih besar lagi untuk mengembangkan kepariwisataan. Kawasan ini sedang mengalami pertumbuhan yang dinamis.
Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Jepang, negara-negara industri baru dan beberapa negara lainnya memberikan pengaruh yang positif bagi pengembangan kepariwisataan di kawasan ini.
Kawasan Asia Pasifik bukan saja menjadi daerah tujuan wisata, tetapi juga menjadi pasar wisata yang potensial.
Dikatakannya bahwa sebagai daerah tujuan wisata, Indonesia memiliki banyak daerah yang cocok untuk berlibur, beristirahat dan berekreasi, baik di pantai ataupun di pegunungan.
Sesuai dengan tahap pembangunan yang dicapai Indonesia, daerah-daerah itu dikembangkan sebagai kawasan wisata.
Dalam mengembangkan suatu daerah menjadi kawasan wisata, Indonesia selalu memperhitungkan kelestarian lingkungan sekelilingnya.
Sebab, lingkungan hidup merupakan salah satu segi yang tercakup dalam tujuan pembangunan Indonesia. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 416-417. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003