Sidang Kabinet, Presiden Soeharto Memerintahkan Pengendalian Inflasi [1]
RABU, 1 MEI 1991 Sidang kabinet terbatas bidang Ekuin dibuka oleh Presiden Soeharto di Bina Graha pada jam 10.20 pagi ini. Didalam sidang hari ini Presiden, memerintahkan para menteri dan pejabat di bidang Ekuin untuk mengendalikan laju inflasi di masa mendatang. Perintah ini dikeluarkan Kepala Negara, karena pada bulan April 1991 tingkat inflasi mencapai 1,89%, padahal pada bulan sebelumnya angka inflasi hanya 0,03%. Diperkirakan bahwa tingginya angka inflasi pada bulan April terutama disebabkan oleh naiknya harga berbagai jenis barang selama bulan puasa dan menjelang Idul Fitri.
Dilaporkan didalam sidang bahwa ekspor berbagai komoditi pada bulan Februari mencapai US$2,317 miliar. Dibandingkan dengan impor sebesar US$2,089 miliar, maka terdapat surplus sebesar US$227,7 juta. Dari segi komoditi terlihat tercatat ekspor migas senilai US$977,2 juta atau naik 29,6%, sementara ekspor non-migas mencapai US$1,34 miliar atau naik 22,8% dibanding bulan Februari 1990. Jumlah ekspor non-migas pada bulan Februari 1991 itu lebih rendah US$52,6 juta dibanding keadaan pada bulan sebelumnya. Hal ini antara lain disebabkan oleh Perang Teluk yang pecah pada tanggal 17 Januari. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 421. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003