1991-05-20 Hari Kebangkitan Nasional, Presiden Soeharto Menekankan Pembangunan Pengamalan Pancasila

Hari Kebangkitan Nasional, Presiden Soeharto Menekankan Pembangunan Pengamalan Pancasila [1]

 

SENIN, 20 MEI 1991 Pagi ini, pada jam 09.30, Presiden dan Ibu Soeharto menghadiri acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-83 yang diadakan di Balai Sidang Senayan, Jakarta.

Dalam amanatnya, Presiden Soeharto menyerukan rakyat Indonesia untuk mengembangkan dan mengamalkan Pancasila secara kritis, kreatif dan dinamis. Dengan demikian Pancasila terasa selalu segar.

Tetapi, demikian diingatkannya, jangan sekali-kali kita memasukkan nilai-nilai dari paham lain kedalam Pancasila dan prinsip-prinsip UUD 1945, karena hal itu dapat memecah belah kita.

Dikatakan oleh Presiden bahwa baru sejak 1969 kita dapat mulai membangun dengan lebih tertib, teratur dan berencana.

Dalam era baru ini, Pancasila kita amalkan melalui serangkaian pembangunan nasional yang meliputi semua bidang kehidupan bangsa kita.

Titik berat pem­bangunan memang kita letakkan pada ekonomi, karena bidang inilah yang paling ketinggalan dalam kurun waktu sebelumnya.

Melalui pembangunan ekonomi inilah kita dapat memberikan dukungan yang efektif untuk kemajuan bidang-bidang lainnya.

Melalui pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, kita tidak saja meningkatkan taraf hidup rakyat, tetapi juga memantapkan Pancasila dalam hati bangsa kita. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 424. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.