Ramah-Tamah dengan LVRI, Presiden Soeharto Menyatakan Terkejut Atas Pembunuhan PM Gandi [1]
RABU, 22 MEI 1991 Bertempat di Istana Negara, Presiden Soeharto pada Pukul 10.00 pagi ini menerima para peserta Rapat Dewan Paripurna Legiun Veteran Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa meskipun pembangunan kita telah mendekati saat tinggal landas, namun sebagai karya manusia, pembangunan juga tidak luput dari kekurangan dan kelemahan.
Sebagai pejuang yang selalu dengan kepala tegak menghadapi masa depan, kita mengambil pelajaran secara dewasa dari segala kemajuan dan kekurangan itu.
Sebagai pejuang kita tidak kendor semangat dalam melihat tantangan di hadapan kita. Sebaliknya, malahan membangkitkan semangat kita untuk berjuang lebih gigih lagi.
Kepala Negara menyatakan terkejut atas terjadinya pembunuhan terhadap Rajiv Gandhi, bekas Perdana menteri India. Ungkapan perasaan Presiden itu dikemukakannya ketika ia beramah-tamah dengan pengurus LVRI hari ini di Istana Negara. Rajiv Gandhi tewas akibat serangan bom ketika ia melakukan kampanye pemilihan umum di negara bagian Tamil Nadu, India Selatan. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 424-425. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003