Parisada Hindu Dharma, Presiden Soeharto: Kebebasan Beragama Merupakan Hak Paling Asasi [1]
SENIN, 9 SEPTEMBER 1991 Pukul 10.00 pagi ini, Presiden Soeharto menghadiri upacara pembukaan Maha Sabha VI Parisada Hindu Dharma Indonesia, bertempat di Istana Negara.
Dalam sambutannya, Presiden kembali mengemukakan bahwa negara kita bukanlah negara agama, akan tetapi juga bukan negara sekular.
Negara kita adalah negara Pancasila, yang sila pertamanya justru adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Oleh karena itu, agama mendapat tempat yang terhormat dalam kehidupan bangsa dan negara kita.
Kebebasan memeluk agama yang kita yakini serta menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan kita itu dijamin sepenuhnya oleh negara.
Sebab, bagi kita, kebebasan beragama itu adalah salah satu hak manusia yang paling asasi, yang bersumber dari Tuhan sendiri.
Kebebasan beragama bukan hadiah negara, bukan hadiah pemerintah dan bukan pula hadiah golongan. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 456. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003