Menerima Kunjungan Kaisar Jepang, Presiden Soeharto: Mengarifi Masa Lalu Bisa Memberi Kekuatan Baru [1]

KAMIS, 3 OKTOBER 1991 Presiden Soeharto dan Ibu Tien pada Pukul 11.30 hari ini menyambut kedatangan Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko dalam suatu upacara kebesaran militer di halaman Istana Merdeka.

Pasangan kekaisaran Jepang ini akan berada di Indonesia selama empat hari.

Setelah mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden dan Ibu Soeharto di Ruang Jepara Istana Merdeka, Kaisar Akihito menyerahkan cinderamata kepada Presiden dan Ibu Soeharto berupa ikan Koi (Mas) jenis baru, yaitu hasil persilangan antara ikan Koi Jepang dengan ikan.

Malam ini Presiden Soeharto dan Ibu Tien menyelenggarakan santap malam kenegaraan untuk menghormat Kaisar Jepang dan permaisurinya di Istana Negara. Jamuan makan ini dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian dari beberapa daerah.

Menyambut tamunya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa hubungan antara kedua bangsa sudah ada sebelum Indonesia merdeka.

Mengingat-ingat masa lampau tidak jarang membuat orang agak emosional.

Tetapi kearifan menilai kembali sejarah masa lampau juga seringkali memberi inspirasi dan kekuatan-kekuatan baru untuk membangun masa depan dengan semangat baru dan tujuan-tujuan baru.

Lebih jauh dikatakan Kepala Negara, kedua bangsa kita sesungguhnya sedang mengisi zaman baru itu, dengan semangat dan hubungan-hubungan yang baru pula.

Bangsa Indonesia yang sekarang sedang giat-giatnya membangun masa depannya, telah merasakan arti dan isi dari hubungan-­hubungan baru itu.

Kami sangat berterima kasih atas segala pengertian dan bantuan bangsa Jepang kepada usaha-usaha kami untuk membangun diri sesuai dengan pandangan hidup, cita-cita dan jalan kami sendiri. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 463-464. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003