Presiden Soeharto: Indonesia Tetap Berprinsip Bantuan Luar Negeri Tanpa Syarat [1]
RABU, 11 DESEMBER 1991 Dalam penerbangan dengan pesawat DC – 10 Garuda untuk kembali ke tanah air malam ini, Presiden Soeharto mengatakan bahwa Indonesia tetap berprinsip bahwa bantuan luar negeri adalah tanpa syarat politik.
Ditegaskannya bahwa kalau ada syarat politik, maka bantuan itu sama sekali tidak akan kita terima. Menurut Presiden, jika negara – negara Barat tidak mau lagi memberikan bantuan, maka kita akan kembali kepada prinsip kita, yaitu kita harus sanggup membangun dengan kemampuan sendiri.
Kepala Negara juga mengungkapkan bahwa ia telah menjelaskan insiden Dili kepada para kepala pemerintahan yang melakukan kunjungan kehormatan kepadanya selama kunjungannya di luar negeri.
Kepala negara yang dimaksudkannya antara lain adalah Presiden Guinea -Bissau, Bernado Viciero; Guinea – Bissau adalah bekas jajahan Portugis.
Masalah Timor Timur itu dijelaskan semuanya kepada mereka oleh Presiden Soeharto, termasuk menunjukkan pulau kecil Timor yang setengahnya adalah Timor Timur.
Dikatakan oleh Presiden, bahwa pada umumnya pada kepala negara itu tertawa melihat peta itu. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 484-485. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003