1992-01-27 Menyampaikan Pidato dalam KTT ASEAN, Presiden Soeharto Menekankan Kebersamaan ASEAN Menghadapi Tantangan Global

Menyampaikan Pidato dalam KTT ASEAN, Presiden Soeharto Menekankan Kebersamaan ASEAN Menghadapi Tantangan Global [1]

 

SENIN, 27 JANUARI 1992 Presiden Soeharto pagi ini menyampaikan pidatonya pada pembukaan KTT ke-4 ASEAN di Singapura. Acara ini lengkap dihadiri oleh para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan ASEAN lainnya, yaitu Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Corazon Aquino, PM Mahathir Mohamad, PM Anand Panyarachun dan PM Goh Choh Tong. Hadir pula PM Rabbie Namaliu dari PNG sebagai peninjau.

Dalam pidatonya, Kepala Negara antara lain mengingatkan bahwa dalam era dimana kita semakin saling tergantung dan berbagai masalah saling mengkait, kita tidak dapat berdiam diri dalam menghadapi situasi tersebut. Kita harus secara aktif ikut menyelesaikan segala permasalahan itu.

Di forum internasional kita harus menyatukan dan memperkuat posisi dalam menghadapi dan mendorong penyelesaian Putaran Uruguay dengan cepat, sukses dan adil. Di forum regional, ASEAN harus dapat menarik manfaat yang sebesar-besarnya dari forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

Dalam hubungan itu Presiden menyatakan keyakinannya bahwa APEC yang terbuka, didasarkan pada ketergantungan satu sama lain, tidak hanya meningkatkan kepentingan vital ASEAN, tetapi juga dapat menjadi perisai dalam menghadapi kecenderungan terbentuknya blok-blok ekonomi.

Namun agar peranan dan kepentingan kita lebih diperhatikan, sebelumnya. kita perlu memperkuat diri. Kita perlu lebih meningkatkan kerjasama. ekonomi intra-ASEAN.

Untuk itu diperlukan suatu terobosan. Pemikiran untuk mewujudkan kawasan Asia Tenggara dalam kurun waktu 15 tahun sebagai Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN untuk memacu perekonomian ASEAN yang berdaya saing tinggi dengan menggunakan konsep Tingkat Tarif Preferensi Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff) sebagai mekanisme utamanya, kiranya dapat diterima.

Dengan demikian diharapkan terjadi arus barang yang lebih lancar, sehingga pada gilirannya akan dapat meningkatkan perdagangan intra-ASEAN dan memberikan harapan baik bagi kemajuan negara-negara anggotanya. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 509-510. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.