Presiden Soeharto Menginstruksikan Kelancaran Distribusi Kebutuhan Pokok Selama Ramadhan dan Idul Fitri [1]

RABU, 4 MARET 1992 Presiden Soeharto hari ini menginstruksikan Menteri Perdagangan untuk memperlancar penyediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat selama bulan puasa dan Idul Fitri, yaitu beras, gula pasir, terigu, daging serta telur. Dalam hubungan ini, Presiden menginstruksikan Menteri Perhubungan untuk menyiapkan sarana angkutan secara maksimal. Instruksi-instruksi tersebut diberikan oleh Presiden ketika memimpin sidang kabinet terbatas bidang Ekuin yang berlangsung di Bina Graha mulai pukul 10.00 pagi ini.

Diantara masalah-masalah lain yang dibahas oleh sidang hari ini adalah situasi moneter di dalam negeri. Dilaporkan bahwa jumlah uang yang beredar hingga Desember 1991 sebanyak Rp26,34 triliun lebih. Inflasi pada bulan Februari 1992 berkisar pada 0,26%, sehingga tingkat inflasi selama tahun takwim mencapai 0,70%, sedangkan untuk tahun anggaran adalah 9,13%.

Dilaporkan pula bahwa nilai ekspor selama bulan Desember 1991 berjumlah US$2,61, dibanding dengan impor yang sebesar US$2,37 millar. Dengan demikian terdapat surplus sebanyak US$233 juta. Dari nilai ekspor tersebut, ekspor komoditi non-migas tercatat sebanyak US$1,83 miliar.

Secara keseluruhan, nilai ekspor tahun 1991 mencapai US$29,06 miliar atau naik 13,2% dibandingkan dengan nilai ekspor tahun 1990. Sementara itu nilai impor selama tahun 1991 berjumlah US$25,6 miliar atau naik sebesar 17,4% dari tahun 1990. Neraca perdagangan selama tahun silam menunjukkan penurunan surplus 10,7% yaitu dari US$3,83 miliar pada tahun 1990 menjadi US$3,4 miliar selama tahun 1991. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 524-525. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003