1992-05-02 Presiden Soeharto Meminta CIFOR Berkedudukan di Indonesia

Presiden Soeharto Meminta CIFOR Berkedudukan di Indonesia [1]

 

SABTU, 2 MEI 1992 Pukul 11.00 pagi ini, Kepala Negara menerima Menteri Kehutanan Hasjrul Harahap di Bina Graha. Menteri Hasjrul menghadap Presiden untuk melapor masalah Pusat Penelitian Hutan Internasional (CIFOR). Setelah menghadap, Hasjrul mengatakan bahwa Presiden Soeharto meminta agar diusahakan semaksimal mungkin sehingga Indonesia ditunjuk menjadi tempat kedudukan CIFOR.

Menurut Hasjrul Harahap, tampaknya agak berat bagi Indonesia untuk mendapatkan posisi itu mengingat begitu banyak negara yang juga menginginkannya. Yang tidak menguntungkan Indonesia dalam hal ini adalah bahwa Indonesia tidak menawarkan status diplomatik bagi Direktur Jenderal CIFOR, padahal negara-negara lain menawarkannya.

Diantara negara-negara yang ingin menjadi tuan rumah CIFOR adalah Malaysia, Filipina, Thailand, dan Sri Lanka. Beberapa tahun yang lalu Indonesia juga gagal menjadi tempat kedudukan Organisasi Kayu Tropis Internasional (ITTO). (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 539. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.