RAKJAT ATJEH & KALIMANTAN TUNTUT “BUBARKAN PKI”[1]
Djakarta, Berita Yudha
105 organisasi politik dan organisasi massa Kalimantan Selatan dalam pernjataan bersamanja 6 Oktober 1965 telah menuntut kepada Presiden/Pangti/Pembesrev agar membubarkan/melikwidir PKI, Pemuda Rakjat, SOBSI, BTI, Barisan Nelajan Indonesia, Gerwani, CGMI, IPSI, HIS, Lekra dan ormas2 lainnja jang sealiran.
Menurut harian Duta Masjarakat diantara partai jang ikut serta mengadjukan tuntutannja itu adalah PNI/Front Marhenis dengan seluruh ormasnja NU, PSII, Perti, Parkindo, Partai Katholik dengan semua ormasnja, front pemuda dll.
29 Sept PKI Telah Siap
Diantara pertimbangan jang melahirkan tuntutan itu dinjatakan, bahwa musjawarah seluruh orpol dan ormas tsb menjakini, bahwa PKI bukan sadja tidak mengutuk “G-30-S” bahkan ada gedjalanja melakukan pembelaan2. Disamping itu, CDB PKI Kalsel pada tgl. 29 September telah menjatakan mengtahui adanja rentjana gerakan dari apa jang ia namakan “Dewan Djenderal” dan mengetahui pula rentjana “conta-aksi”. Amar Hanafiah dari CDB PKI itu bam sadja datang dari Djakarta.
Sementara itu diketahui pula adanja rentjana terror pembakaran oleh orang2 upahan jang diinstruksikan oleh golongan tsb. Untuk mengatjaukan keadaan, serta adanja desakan2 dari Amar Hanifiah untuk membentuk “Dewan Revolusi” jang dapat digagalkan.
Kapak Berdiri
Sebagai pelaksana lokal 105 orpol/ormas tsb meminta kepada Pandah/ Pepelrada/Pantjatunggal setempat agar segera bertindak tegas dan tepat menghentikan membekukan/mengawasi kegiatan PKI dkk. untuk menghindarkan hal2 jang tidak diingini.
Sekaligus dalam pemjataan itu pula disetujui didirikannja “KAPAK” (Komando Aksi Pemuda Anti Konta Revolusi) oleh Front Pemuda Kalimantan Selatan demikian harian Duta Masjarakat.
Dalam pada itu harian “Nusa Putra” mengabarkan bahwa semendjak rakjat Atjeh mendengar siaran RRI jang mengumandangkan kebiadapan dan kekedjaman terror kontra revolusi “G 30 S” dimana2 diseluruh Atjeh rakjat mengadakan rapat2 dan demontrasi2 jang dipelopori oleh partai2/ormas2 agama dan nasional. Pernjataan2 jang dikeluarkan menuntut agar PKI dan ormas2 anteknja dibubarkan. Rakyat djuga menuntut dengan keras supaja DN Aidit Pemimpin Tertinggi PKI digantung didepan umum.
Ketjuali rakjat Atjeh menuntut agar PKI dibubarkannja dan Aidit djuga mereka meminta kepada Menteri Dalam Negeri supaja dengan segera membersihkan Pemerintah Daerah Istimewa Atjeh dari Oknum2 Gestapu/ Pemuda Rakjat/Gerwani/PKI dan antek2nja jang pada saat ini telah duduk dalam DPRD2, BPH2, Djawatan2 Front Nasional dll. demikian ”Nusa Putra”.
Sumber: BERITA YUDHA (06/10/1965)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 7-8.