1991-01-09 Presiden Soeharto Menerima Kunjungan PM Singapura Goh Chok Tong

Presiden Soeharto Menerima Kunjungan PM Singapura Goh Chok Tong [1]

 

RABU, 9 JANUARI 1991 pagi ini pukul 09.00, Perdana Menteri Singapura dan Nyonya Goh Chok Tong memulai kunjungan resminya yang singkat di Indonesia. Kedatangannya disambut dalam suatu upacara kebesaran militer oleh Presiden dan Ibu Soeharto di halaman Istana Merdeka. Tamu negara dari Singapura ini hanya menginap satu malam di Jakarta, dan akan kembali ke negerinya besok sore.

Pada jam 14.00 siang ini, Presiden Soeharto dan PM Goh Chok Tong mengadakan pembicaraan resmi selama lebih kurang dua jam. Dalam pembicaraan yang bersahabat dan terbuka itu, kedua kepala pemerintahan telah membahas berbagai aspek hubungan bilateral antara kedua negara. Keduanya sepakat untuk memantapkan kembali apa yang selama ini telah tercapai dalam meletakkan dasar-dasar hubungan antara kedua negara. Mereka juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, khususnya kearah yang lebih kongkrit. Dalam hal ini kalangan dunia usaha swasta dari kedua belah pihak akan diberi kesempatan yang seluas-luasnya.

Malam ini, Presiden dan Ibu Soeharto mengadakan jamuan santap malam resmi di Istana Negara untuk menghormat Perdana Menteri Singapura dan Nyonya Goh Chok Tong. Acara santap malam ini dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian Indonesia, sehingga berlangsung sampai menjelang tengah malam.

Menyambut tamunya, Kepala Negara mengatakan bahwa hubungan kerjasama antara kedua negara akhir-akhir ini berkembang dengan pesat. Dengan gembira kita menyaksikan langkah-langkah awal pelaksanaan gagasan pengembangan Segi Tiga Pertumbuhan Singapura-Riau-Johor. Kita juga telah menandatangani persetujuan kerjasama ekonomi dalam rangka pengembangan kepulauan Riau dan persetujuan peningkatan perlindungan investasi. Indonesia menganggap penting upaya-upaya untuk makin meningkatkan hubungan yang demikian. Kita masing-masing telah mulai merasakan manfaat dari kerjasama saling mengisi yang telah kita kembangkan. Kita percaya akan manfaat yang lebih besar dalam jangka panjang. (DTS)

[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 389-390. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.