36 TOKOH BISNIS SIAPKAN LAPORAN BAG I APEC

36 TOKOH BISNIS SIAPKAN LAPORAN BAG I APEC[1]

 

Jakarta, Antara

Sebanyak 36 tokoh bisnis negara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) sedang menyiapkan laporan yang akan diserahkan kepada Presiden Soeharto selaku Ketua APEC tanggal 15 Oktober.

Masalah ini dijelaskan Bustanil Arifin dan Abdul Rachman Ramly kepada pers selaku tokoh dunia usaha Indonesia setelah melaporkan tugas mereka kepada Presiden Soeharto di Jalan Cendana, Selasa.

Mantan Menteri Koperasi Bustanil menyebutkan, para tokoh initergabung dalam forum” Pacific Business Forum/ PBF.”Bustanil dan mantan Dirut Pertamina AR Ramly ditunjuk oleh Kepala Negara baru-baru ini. Ke-36 tokoh ini telah bersidang beberapa kali antara lain di Singapura. Mereka bertugas memberi masukan tentang pengembangan ekonorni di kawasan Asia Pasifik kepada para pernirnpin APEC yang akan bertemu di Bogor pertengahan November. Menurut Bustanil, mereka berdua telah mengadakan beberapa kali pertemuan dengan para pengusaha nasional seperti Ketua Umum Kadin Aburizal Bakrie. Sementara itu, Ramly selaku Ketua Yayasan Leuser Internasional melaporkan rencananya untuk melestarikan Taman Nasional Leuser seluas satu juta ha. Taman nasional ini berada di Propinsi DI Aceh dan Sumatera Utara.

“Kita tidak hanya akan melestarikan kepentingan penduduk tapi juga hewan­ hewan disana,” kata Ramly yang sekarang menjadi Komisaris Utama PT. Astra Internasional sehingga ditunjuk Presiden menjadi anggota PBF.

Ramly yang juga pernah menjadi Dubes di AS dan Dirut PT. Tambang Timah menjelaskan, yayasan ini telah menerima janji dari Uni Eropa (EU) bagi penyaluran dana 40 juta dolar AS untuk pelestarian taman nasional itu. (T/ EU02/B/EU05/30/08/9415:37/ru2)

Sumber : ANTARA (306/08/1994)

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 352-352.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.