5 ANGGOTA CC PKI MASIH BEBAS GENTAJANGAN

5 ANGGOTA CC PKI MASIH BEBAS GENTAJANGAN

Tanpa Tjina PKI tidak bisa hidup [1]

 

Djakarta, BeritaYudha

Pangdam V / Djaya Majdjen Amir Machmud mengingatkan agar djangan sekali2 melupakan kekuatan ex PKI dan Orde Lama dan ia mempunjai indikasi jang kuat bahwa masjarakat sekarang mulai melupakan kekuatan mereka “dan hal ini jang paling kita takuti”. Memberikan tjeramahnja dihadapan para rektor, pimpinan perguruan tinggi, Hansip / Hanra, Men Mahadjaya Komandan Kodim dan fungsi2 territorial di Ibukota diaula Interdam Kodam V / Djaya, Djatinegara Rabu pagi, Panglima mengingatkan pula, bahwa sekarang ini di lbukota masih terdapat 5 anggota CC PKI jang belum ditangkap. Mereka ini melalui gerakanjang tjepat dan selalu ber-ganti2 telah membentuk CC PKI bajangan pengganti CC PKI lama. Di Lampung itu telah dibentuk CDR baru jang sekarang ini sudah kita kotjar – katjir. Kelima tokoh CC PKI itu sampai sekarang masih tetap merupakan bahaja bagi kita diutarakan oleh Panglima bahwa diantara anggota Biro Chusus Intel PKI baru Sjam jang tertangkap, sedangkan Pono, Bono dan seorang lainnja masih berkeliaran.

Menurut Panglima, dari 200 ribu anggota CC PKI hanja 4.500 jang tertangkap sedang diantara mereka ini banjak jang telah dikeluarkan setelah mereka berdjandji untuk setia kepada Pantjasila dan UUD 45 PKI.

Tidak Bisa Hidup Tanpa Tjina Asing

Panglima selandjutnja mengemukakan bahwa PKI tidak akan bisa hidup tanpa Tjina asing. Karena itu untuk mengalihkan perhatian masjarakat terhadap Tjina asing jang melakukan subversi terhadap pemerintah dan rakjat Indonesia. sisa2 ex PKI dengan dibantu oleh subversi Tjina asing telah mengadakan manouver baru untuk mendiskreditkan suku Batak dengan latar belakang lebih luas lagi, jaitu mendeskreditkan Djenderal Nasution karena dari dulu PKI terus mendjegal Pak Nas.

Instruksi2 Aidit Identik Dengan Mao

Majdjen Amir Maehmud dalarn tjerarnahnja itu telah mengungkapkan dokumen2 berupa instruksi2 dari Aidit sebelum ia mati jang menjerukan kepada anggota2nja untuk menghantjurkan apa jang dikatakannja “pemerintahan kanan”.

Instruksi Aidit ini menurut Pangdam adalah identik dengan instruksi jang dikeluarkan oleh ketua Mao Tse Tungjang menjarankan kepada warganegara Tjina asing untuk mengadakan perlawanan jang sama.

Dalam hal ini kita telah mensita sedjumlah miniatur sebesar uang talen bergambar kepala Mao dan sedjumlah dokumen2 jg lainnja sebagai tersebut diatas.

Setelah menguraikan hal diatas Pangdam mengingatkan agar masjarakat sekarang ini djangan terdjebak terutama adanja issue2 jang dilantjarkan terhadap ABRI chususnja TNI / AD.

Ditegaskan bahwa Republik Indonesia hanja bisa tegak kalua ABRI selalu ber-sama2. ABRI sendiri telah mengadakan pembersihan dalam tubuhnja dari hal2 negatif jang merugikan perdjoangan orde baru maupun masjarakat. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (2/06/1967)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 819-820.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.