75 DOSEN lAIN AKAN BELAJAR DI UNIVERSITAS McGILL, KANADA
Jakarta, Antara
Sebanyak 75 orang dosen lAIN (Institut Agama Islam Negeri) akan belajar ke Universitas McGill, Kanada selama Pelita V untuk mendalami masalah Islam.
Menteri Agama H. Munawir Sjadzali dalam penjelasannya di Jakarta, Sabtu mengatakan, pengiriman para dosen lAIN ke Kanada itu merupakan realisasi kerjasama antara lAIN dan Universitas McGill yang dibiayai pemerintah Kanada sebesar delapan juta dolar Kanada untuk jangka waktu enam tahun (1989-1994).
Kerjasama itu akan meliputi pengiriman lima orang doktor dan 15 master dalam bidang studi Islam, lima orang master dalam bidang ilmu perpustakaan, 50 orang program diploma dan 10 orang peneliti untuk penyelesaian disertasi.
Di samping itu Universitas McGill juga akan membantu pengembangan perpustakaan di lAIN Jakarta dan Yogyakarta yang dewasa ini telah menyelenggarakan pendidikan program Pasca Sarjana (S2) dan Doktor (S3).
Universitas itu akan mengirimkan pula guru besamya untuk memberikan kuliah di dua lAIN tersebut. Sebaliknya, Universitas McGill Kanada mengharapkan Departemen Agama menugaskan Guru Besar Indonesia (lAIN) untuk memberikan kuliah tentang Islam di Indonesia di Institute of lslamic Studies McGill University.
Sementara itu 13 dosen lAIN sudah dikirim ke Belanda untuk melakukan studi dan penelitian dalam bidang ke-Islaman untuk menyelesaikan penulisan thesis Master dan disertasi Doktor.
Kerjasama Universitas Leiden dengan lAIN itu akan berlangsung lima tahun (1989-1993). Untuk kerjasama itu Universitas Leiden menyediakan dana sebesar delapan juta Gulden, meliputi kegiatan pengiriman dosen lAIN ke Universitas Leiden sebanyak 45 orang, bantuan tenaga ahli untuk lAIN, penyediaan bantuan buku-buku perpustakaan serta penerbitan karya ilmiah, katanya.
Negara Lain
Menurut Menag, pengiriman dosen-dosen lAIN ke luar negeri selama ini dan yang akan datang tidak hanya ke dua negara tersebut, tapi juga ke negara-negara lain untuk menyelesaikan Program Doktor dan Master antara lain ke Amerika Serikat deIapan orang, Inggris dua orang, Australia satu orang dan Turki dua orang.
Sementara itu kini sedang dirintis kerjasama serupa dengan pemerintah Arab Saudi dan Irak. Diharapkan dalam Pelita V, program tugas belajar ke luar negeri itu dapat memberikan kesempatan sekitar 200 dosen lAIN.
Para dosen lAIN yang sudah kembali menyelesaikan studi di luar negeri sebanyak 15 orang, terdiri atas tiga orang dari Amerika Serikat, 11 orang dari Mesir dan satu orang dari Filipina, kata Menag. Studi Islam di universitas-universitas Barat tersebut bukan studi agama Islam, tapi studi penelitian dan metode tentang Islam.
Pengiriman dosen-dosen ke luar negeri itu dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan lAIN di seluruh Indonesia, katanya.
“Pengiriman dosen-dosen lAIN ke luar negeri itu sudah kami laporkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, Selasa lalu,” tambahnya.
Sumber : ANTARA (26/08/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 616-617.