78 ULAMA JAWA BARAT MENDOAKAN PRESIDEN SOEHARTO[1]
Jakarta, Republika
Setelah Aceh dan Jawa Timur kemarin ulama-ulama Jawa Barat memperoleh giliran bersilaturahmi dengan Presiden Soeharto. Dalam silaturahmi yang berlangsung di Ruang Penyerahan Surat-surat Kepercayaan Istana Merdeka itu 78 ulama pimpinan Pondok Pesantren menyampaikan doa buat Pak Harto .
“Semoga Bapak Presiden tetap diberi kemampuan dan kesehatan serta taufik dan hidayah dan pertolongan dariAllah SWT untuk memimpin dan mengantarkan bangga ini mencapai cita-citanya ,”kata KH Abdullah Abbas mewakili rombongan.
Diantara ulama yang hadir tampak Rois Am NU KH Ilyas Ru chiyat KH Nur Anom Mubarak dari PP Suryalaya mewakili ayahnya Abah Anom yang berhalangan hadir karena fisiknya tak memungkin, dari wilayah Banten hadir KH Otong Nawawi pimpinan PP Thariqatul Huda Pandeglang dan KH Ahmad Mashuri pi mpinan PP Attahiriyah Serang.
Dalam pernyataannya, para ulama menyatakan bahwa pem bangunan yang dilaksanakan pemerintah Orba telah dapat dirasakan hasilnya, bahkan telah sampai ke daerah-daerah yang terpencil sekal ipun. ltu terbukti dengan menin gkatnya pendapat masyarakat terciptanya stabilitas keamanan, meningka tnya taraf pendidikan masyarakat terciptanya kerukunan intern umat beragama dan antar umat beragama. “Karenanya kami semua mendambakan agar pembangunan terus berlanjut dan berkesinambungan sampai terwujudnya tujuan pembangunan nasional,” kata KH Abdullah Abbas.
Kepedulian dan kepercayan Presiden terhadap masalah amanah, khususnya yang menyangkut kepentingan umat beragama telah meyakinkan para ulama Jabar, bahwa apa yang mereka inginkan juga merupakan keinginan Presiden. “Dan apa yang tidak kami inginkan, adalah juga menjadi keprihatinan Bapak,” kata pimpinan PP Buntet Cirebon ini. Para ulama juga memuji kepemimpinan Pak Harto di forum-forum internasional. Keberanian Presiden mengunjungi saudara-saudara muslim di Bosnia Herzegovina menurut para ulama merupakan bukti keberhasilan Orba pimpinan Pak Barto. (ahd)
Sumber: REPUBLIKA ( 16/09/ 1995 )
_________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 499-500.