Presiden Soeharto: Soal Luar Negeri, Perlu Diplomasi Aktif dan Dinamis[1]
KAMIS, 3 MARET 1977, Dalam pidatonya pada pembukaan rapat kerja Departemen Luar Negeri dengan kepala perwakilan Republik Indonesia di seluruh dunia yang diadakan di Istana Negara pagi hari ini, Presiden Soeharto menandaskan bahwa diplomasi yang dijalankan Indonesia senafas dengan pola dan tata krama diplomasi internasional; dibekali dengan keteguhan hati dan kepercayaan pada diri sendiri, dan tidak bersikap “gagah-gagahan” atau “radikal-radikalan”. Untuk itu semua diperlukan kemampuan untuk menguasai masalah-masalah yang dihadapi bangsa dan tanah air. Mengenai masalah-masalah internasional serta pengaruhnya terhadap Indonesia, Kepala Negara mengatakan bahwa kita harus mampu melakukan diplomasi yang aktif dan dinamis. Ia juga meminta kepada Menteri Luar Negeri untuk mengusahakan penyempurnaan komunikasi dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara Pemerintah dan kedutaan-kedutaan kita di luar negeri. (WNR)
[1] Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973-23 Maret 1978”, hal 463. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003