Presiden Soeharto Paparkan Panca Usaha Peternakan[1]
RABU, 19 Mei 1971, Bertempat di halaman parkir Wisma Tamu Istana, Presiden Soeharto membuka pameran dan kontes unggas. Dalam sambutannya Presiden antara lain mengatakan bahwa ayam dan telur dapat merupakan suatu kekuatan untuk lebih menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita, dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan sekaligus dapat memperbaiki mutu makanan yang sehat bagi rakyat. Hampir seluruh masyarakat sejak lama telah beternak ayam dan peternakan ayam yang dilakukan oleh masyarakat itu masih sangat sederhana dan tidak sungguh-sungguh, padahal potensinya sungguh besar. Usaha-usaha tersebut terus didorong pemerintah, sebab tanpa perhatian pemerintah, masa depan peternak ayam pasti suram.
Dalam hubungan ini, sebagaimana dengan halnya peningkatan produksi beras, dalam bidang peternakan ayam pun kita harus melancarkan panca usaha. Panca usaha itu meliputi: 1. Penyediaan bibit unggul, yaitu jenis ayam yang tahan terhadap penyakit, berbadan gemuk atau bertelur banyak: 2. Penyediaan makanan ayam yang cukup dengan harga yang rendah dan mutu yang tinggi: 3. Penyediaan obat-obatan yang cukup: 4. Penyuluhan ayam yang memberikan pengetahuan yang cukup dalam hal beternak ayam, dan 5. Usaha-usaha pemasarannya.
Presiden Soeharto mangungkapkan bahwa dalam lima tahun ini, pemerintah mencadangkan dana sebesar Rp 10 milyar untuk meningkatkan produksi ternak pada umumnya, sehingga nanti kita tidak lagi tergantung pada impor. (AFR)