Jenderal Soeharto Bantah Desas Desus Pemotongan Nilai Uang[1]
SENIN, 8 JANUARI 1968 Jenderal Soeharto dalam halal bi halal warga Markas Komando Mabad dan pimpinan TNI-AD menegaskan bahwa selama produksi dan kebutuhan belum seimbang, pemerintah akan tetap menjamin penyediaan beras bagi para pegawai. lni merupakan sanggahan Pejabat Presiden terhadap berita-berita yang beredar dalam masyarakat selama ini bahwa “jatah beras pegawai negeri dan ABRI akan dihapus.” Jenderal Soeharto mengatakan bahwa berita ini dan berita-berita tentang pergantian uang, pada dasarnya hanya menguntungkan gerilya politik sisa-sisa PKI. Peringatan Pejabat Presiden ini sangat berdasar, sebab setelah diumumkannya rencana pemerintah untuk mengganti uang “seri Soekarno” dengan “seri Soedirman”, tersebar desas-desus bahwa pemerintah akan mengadakan “pemotongan” nilai uang. Desas-desus ini telah menyebabkan naiknya harga beberapa jenis barang, terutama bahan pokok. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 01 Oktober 1965 – 27 Maret 1968”, hal 238 Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003