Pimpinan Muhammadiyah Menyampaikan Saran Kepada Pejabat Presiden Soeharto [1]
SELASA, 16 JANUARI 1968 Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Wakil Ketua H Djarnawi Hadikusumo menyarankan:
- Agar Soeharto selaku Pejabat Presiden tidak jemu-jemunya meninjau kembali setiap kebijaksanaan ekonomi yang telah disodorkan tapi terbukti meleset pelaksanaannya.
- Kegiatan-kegiatan pembangunan agar lebih diintegrasikan secara langsung dengan menteri-menteri yang bersangkutan untuk menentukan kebijaksanaan yang ditujukan kepada production approach dan pelaksanaannya.
- Pembantu-pembantu dari Pejabat Presiden yang terbukti telah gagal harus segera diganti.
- Pernyataan Pejabat Presiden yang menetapkan tahun 1968 sebagai “tahun batas kesabaran rakyat” harus selalu disadari oleh setiap anggota kabinet dari pejabat negara dalam mengatasi kesulitan ekonomi. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 01 Oktober 1965 – 27 Maret 1968”, hal 242 Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003