Presiden Soeharto meminta persatuan Insinyur Untuk Memikirkan Pemilikan Saham Oleh Koperasi [1]
RABU, 24 JANUARI 1990 Pukul 10.00 pagi ini, Presiden Soeharto menerima 37 orang anggota Dewan Pembina dan Pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Bina Graha. Mereka menghadap Presiden untuk melapor tentang rencana perubahan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga PII.
Kepada tokoh-tokoh insinyur itu Kepala Negara meminta agar ikut memikirkan mengenai pemilikan saham oleh koperasi, mengingat pembangunan yang dilakukan selama ini tidak akan terlepas dari peranan para insinyur. Diingatkannya bahwa insinyur tidak hanya memikirkan masalah-masalah teknologi, tetapi juga berbagai masalah lain yang menyangkut kehidupan itu sendiri. Kepada mereka Presiden menyerukan agar tidak mengkhawatirkan keberadaan konglomerat yang merupakan penumpukan kekuatan ekonomi oleh perusahaan-perusahaan besar. Dikatakan oleh Kepala Negara bahwa perusahaan-perusahaan itu harus tetap didukung, tetapi juga diminta untuk ikut serta membina pengusaha-pengusaha kecil. (DTS)
[1] Dikutip dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 21 Maret 1988 – 11 Maret 1993”, hal 267. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: Nazaruddin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003