MEN/PANGAD SALUT SETINGGI2NJA KEPADA PUSAT PENERANGAN ANGKATAN DARAT JANG TELAH MAMPU MENUMPAS PROPAGANDA DAN AGITASI “G30S”

MEN/PANGAD SALUT SETINGGI2NJA KEPADA PUSAT PENERANGAN ANGKATAN DARAT JANG TELAH MAMPU MENUMPAS PROPAGANDA DAN AGITASI “G30S” [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Dalam amanat tertulisnja jang dibatjakan oleh Deputy I Men/Pangad Majdjen. Mursid, Menteri/Panglima AD Majdjen. Soeharto pada pembukaan rapat kerdja penerangan Angkatan Darat seluruh Indonesia menjatakan terima kasih dan salut jang setinggi2nja selaku pimpinan Angkatan Darat kepada Pusat Penerangan Angkatan Darat jang didalam keadaan jang kritis telah menundjukkan kemampuannja menumpas propaganda, anti-propaganda dan agitasi “Gerakan 30 September” dengan menjiarkan dan menjebarkan fakta2 daripada rentjana, praktek2 serta tudjuan “Gestapu”, hingga mata rakjat Indonesia terbuka terhadap apa sebenarnja “Gestapu” itu.

Usaha dan kegiatan Puspen AD didalam memberikan penerangan kepada masjarakat akan kedudukan, tugas dan fakta TNI-AD adalah menghadapi tantangan dari ” Getapu” telah membawa masjarakat Indonesia jang progresif Revolusioner untuk membantu TNI-AD dan Bersama TNI-AD mengikis habis “Gestapu” setjara spontan dan semangat jang berkobar jang didjiwai oleh Pantjasila, demikian Majdjen. Soeharto jang menjatakan hal ini dalam amanat tertulisnja pada pembukaan rapat kerdja Penerangan Angkatan Darat seluruh Indonesia hari Rabu di Djakarta.

Rapat kerjda tsb. dihadiri oleh kepala penerangan Komando Antar Daerah, kepala puspen dan Purel dan Inspektorat/Direktorat/Dinas Djawatan di lingkunganAD.

Majdjen Soeharto dalam amanatnja menandaskan, bahwa dizaman seekarang ini dengan adanja alat2 elektronik jang sempurna, penerangan dapat setjara luas disebarkan terutama melalui radio dan lain mass-media seperti surat kabar, madjalah, pamflet dan lain sebagainja.

Akan tetapi, demikian Majdjen Soeharto, selain dengan alat2 jang illegaal atau setjara subversi dengan melantjarkan informasi kedalam tubuh alat2 pemerintah dan negara serta kedalam tubuh masjarakat kita melalui agen2nja serta antek2nja jang menghembus2kan bisikan2 berbisa, hasutan2 untuk memetjah belah persatuan dan kesatuan nasional kita, melantjarkan fitnahan untuk membangkitkan kebentjian dari suatu golongan terhadap golongan lain dan menghidup2kan politik adu-domba.

Haus kita insafi bahwa sendjata ini mempunjai ketadjaman lebih tadjam dari pada bajonet dan bahkan mempunjai daja hantjur jang lebih dahsjat daripada bom atom sekalipun. Maka tidak mengherankan djika musuh2 kita kaum nekolim, maupun musuh didalam negeri bajak mempergunakan sendjata ini, sebagai mana kita selami beherapa waktu lalu dengan adanja apa jang menamakan diri “Gerakan 30 September”. Betapa banjaknja korban telah djatuh oleh “Gestapu” tersebut jg telah menjesatkan sebagian daripada rakjat Indonesia dengan propaganda palsunja, dengan hasutan2nja dan fitnahan2nja jang kedji dan tidak mengenal perikemanusiannja Menteri/Pangad memperingatkan “djanganlah hendaknja peristiwa sematjam “Gestapu” jang merupakan tusukan belati dipunggung kita terulang lagi”.

Baiklah peristiwa ini mendjadi peladjaran jang pahit bagi kita lebih2lagi dari jang sudah kepada pemupukan, pemeliharaan dan peningkatan dari kewaspadaan dan kesiapsiagaan kita jang setinggi2nja setjara fisik maupun mental/spiritual hingga tidak lagi terdjebak dan terhasut dari pada musuh jang datangnja dari luar maupun dari dalam Peningkatan daripada kewaspadaan dan kesiapsiagaan didalam djiwa dan mental inilah salah satu tugas para djuru penerangan A.D. Selandjutnja kekuatan hams dibereskan, kegiatan penerangan dengan bekerdja sarna dgn seluruh lapisan masjarakat mengenai tugas pokok TNI/ AD dan mengenai hakekat daripada TNI/ AD hingga TNI/ AD dan rakjat Indonesia jang kompak dan bersatu-padu laksana ikan dan air.

Kita harus ikut serta didalam memulihkan persatuan-kesatuan Nasional dan pula kita harus menudju kepada pengintergrasian di antara sesama Angkatan dari pada ABRI diatas landasan jang sama dan tudjuan jang sama demi suksesnja Dwikora dan demi tertjapainja tjita2 revolusi Indonesia menudju kemasjarakat adil dan makmur dan kepembangunan sosialisme Indonesia. Puspen A.D. harus lebih aktif lagi mempertinggi ketahanan revolusi disegala bidang demikian Majdjen. Soeharto.

Achirnja Menteri/Pangad menandaskan bahwa untuk memelihara dinamika serta menseleraskan gerak derapnja revolusi, kita hams senantiasa mengamankan dan menguatkan 3 amanat revolusi, kalau tidak didjaga kita akan tergilas oleh revolusi itu sendiri.

Sidang Penerangan harus dapat djuga menjumbangkan tenaga dan fikirannja dengan mempergunakan segala alat2 persatuan jg ada pada kita sendiri maupun jg terdapat didalam masjarakat kepada penjusunan kembali barisan, kekuatan serta potensi untuk menudju kepersatuan kesatuan nasioanal jang kokoh-kuat, demikian Menteri/Pangad Majdjen Soeharto. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (17/12/1965)

 

[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam  Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 139-141.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.