Men/Pangad Majdjen Soeharto: HANTJURNJA G-30-S/PKI BUKTI NJATA KEBESARAN DAN KEKUATAN TUHAN DALAM MENGHUKUM MANUSIA JANG TAK BERTUHAN

Men/Pangad Majdjen Soeharto: HANTJURNJA G-30-S/PKI BUKTI NJATA KEBESARAN DAN KEKUATAN TUHAN DALAM MENGHUKUM MANUSIA JANG TAK BERTUHAN [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Men/Pangad Maj Djen Soeharto menandaskan bahwa perdjoangan jang tidak diridhoi oleh Tuhan, apalagi jang akan menghantjurkan ke-Tuhan-an, pasti gagal. Disinilah bagi kita ummat beragama melihat dan mengakui kebesaran Tuhan jg selalu melindungi umatnja. Kata2 Men/Pangad tsb diutjapkan dalam sambutannja pada peringatan Isra’ dan Mi’radj Nabi Besar Muhammad SAW jang diselenggarakan oleh Dewan Ikatan Mahasiswa Ibnu Chaldun pada hari Minggu kemarin.

Memberikan tjontoh bahwa perdjoangan jang tidak diridhoi oleh Tuhan pasti mengalami kegagalan, Men/Pangad Maj Djend. Soeharto menundjuk pada perbuatan jang dilakukan oleh kaum kontra revolusi “0-30-S”. Berdasarkan pengakuan dari beberapa tokoh perentjana dan pelaksana kontrev “G-30-S”, demikian Maj. Djen. Soeharto, maka kaum petualang kontra revolusioner dari golongan extreem kiri dibawah pimpinan PKI itu pada hakekatnja bertudjuan untuk menghapuskan Pantjasila sebagai dasar falsafah negara dan bangsa Indonesia, jang berarti pula bahwa mereka akan menghapuskan falsafah ke- Tuhan-an JME dari bumi Indonesia. Kini usaha mereka itu telah dapat kita gagalkan setjara total, demikian Maj. Djen. Soerto. Persiapan2 coup jang mereka lakukan berbulan-bulan, ja bertahun-tahun sebelumnja, persiapan dan perentjanaan jang mereka lakukan setjara teliti dengan mengagung-agungkan bahwa kali ini mereka pasti berhasil, achirnja gagal, kandas berantakan diluar dugaan mereka sama sekali.

Kedjadian2 tsb., demikian Men/Pangad, mengingatkan kita kembali pada adjaran-Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno jang menjatakan bahwa tjelaka manusia jang tidak pertjaja kepada Tuhan, tjelaka manusia jang mengira bahwa Tuhan tidak ada, tjelaka manusia jang mengira bahwa Tuhan adalah nonsens. Ditandasakan oleh Men/Pangad, bahwa hantjurnja “G-30-S”/ PKI, adalah bukti njata kebesaran Tuhan dalarn menghukum manusia jang tak ber-Tuhan. Oleh karenanja Men/Pangad mengadjak kita untuk lebih mempertebal kepertjajaan dan kejakinan kita masing-masing terhadap adanja dan Esanja Tuhan. Men/Pangad kemudian menjerukan agar kita terns mempertinggi kewaspadan dan kesiap-siagaan bersama untuk membela dan mempertahankan keselamatan dan keamanan Negara RI jang berdasrakan Pantjasila. Hanja dalam wadah negara Pantjasila-lah, agama akan bisa hidup berkembang, subur sepandjang masa. Dan berbahagialah negara dan bangsa jang mengagungkan Tuhan diatas segala-galanja. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (07/12/1965)

 

[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam  Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 156-157.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.