BERHASIL TIDAKNJA KABINET AMPERA TERGANTUNG DARI AMAL DAN TANGGUNG DJAWAB KITA [1]
Djakarta, Angkatan Bernsendjata
Menteri Utama/Ketua Presidium Kabinet Ampera Djenderal Soeharto menekankan berhasil tidaknja kabinet Ampera dalam melaksanakan program Dwidharma dan Tjatur Karyanja, tergantung daripada amal dan tanggung djawab kita semua dalam membantu pemerintah. Tanpa itu kita akan kembali lagi seperti pada masa2 jang lalu sedangkan revolusi kita harus madju terus menudju terjiptanja masjarakat adil dan makmur spirituil-materiil.
Demikian djenderal Soeharto dalam sambutan tertulisnja pada penutupan Musjawarah nasional Mubaligh Pemuda Persatuan Umat Islam di Tjirebon baru2 ini.
Achirnja diserukan agar kita tetap waspada terhadap musuh2 revolusi, baik dari dalam maupun dari luar jaitu sisa2 Gestapu/PKI dengan gerpolnja jang dengan berbagai dalih dan mythos hendak memetjah belah persatuan kita.
Perlu Peningkatan Kegiatan Mubaligh
Pada kesempatan itu ketua MPRS djenderal Nasution menjatakan, bahwa bangsa kita diserang wabah Gestapu/PKI kini sangat diperlukan peningkatan kegiatan para Mubaligh Islam untuk menjehatkan achlak, moral dan mental bangsa kita kearah pembangunan nation jg. sebenarnja.
Dalam hubungan ini diminta agar para Mubaligh Islam lebih menggiatkan gerak tabligh dan siap mengorbankan djiwa raga untuk menunaikan panggilan Islam, tanah air dan rakjat. (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERNSENJATA (04/08/1966)
[1]Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, Hal 212.