Pangdam VI Siliwangi: GERILJA POLITIK GESTAPU/PKI GIAT KEMBALI

Pangdam VI Siliwangi:  GERILJA POLITIK GESTAPU/PKI GIAT KEMBALI

Hadapi Dengan Konsultasi Dan Diskusi Disamping Pertebal Kebulatan Korps [1]

Bandung, Angkatan Bersendjata

 Untuk menghadapi gerilja politik Gestapu/PKI jang makin meningkat, maka segenap satuan pelaksana di unit2 produksi harus senantiasa mengadakan konsultasi dan koordinasi gerak disamping mempertebal kebulatan korps Pantjasilais, demikian Pangdam VI Siliwangi mengamanatkan dimuka peserta Appel Waspada dari Satuan2 Pelaksana Korps Siliwangi.

Pangdam VI Siliwangi mengatakan diwaktu jl. Siliwangi telah berhasil menegakkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan jang dapat menggagalkan petualangan dan pengchianatan kaum kontra revolusi PKI. Walaupun patut diakui bahwa penjatuan landasan kebidjaksanaan dalam mendjalankan serta koordinasi pelaksanaan itu belum sempurna, tetapi ternjata dengan membulatkan kesadaran korps, maka segala petualangan kaum kontra revolusi dapat digagalkan.

Sekarang ini, adalah perlu sekali setiap satuan pelaksana mengadakan diskusi2 dan konsultasi sesama anggota korps, terutama karena achir2 ini jang kita hadapi adalah musuh2 revolusi jg bergerilja baik gerilja politik, gerilja ekonomi, gerilja kebudajaan, gerilja sosial, bahkan djuga gerilja fisik Gerilja kaum kontra revolusi itu telah melibatkan teman2 seperdjuangan kita sesama kaum Pantjasilais, karena banjak teman2 seperdjuangan jang mendjadi terbuai dengan kemenangan2 dan melakukan tindakan2 over kompensasi. Demikian Panglima menandaskan.

Lebih djauh Pangdam VI Siliwangi meringankan kesulitan jang dihadapi dalam memelihara kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap gerilja kaum kontra revolusi PKI itu adalah karena gerilja umumnja tidak mempunjai front jg njata. Prinsip gerilja ialah “front is everywhere” atau front itu ada dimana2 sadja.

“Persatuan dan kesetiakawanan kita pasti akan mendjadi sasaran dan bulan2an dari gerilja kaum kontra revolusi tsb. Mereka akan mentjoba terus menerus agar kita kena djebakan2 psikologis mereka, sehingga achirnja antara kita sama kita akan timbul prasangka2 jang dapat memperlemah kesatuan korps”. Mengemukakan hal itu, Panglima menambahkan, pembangunan ketahanan sosial ekonomi dari rakjat adalah merupakan front  jang penting, untuk menghadapi gerilja kaum kontra revolusi, sehingga tiap satuan pelaksana dari Korps Siliwangi harus betul2 mentjiptakan koordinasi dan pembagian tugas jang sebaik2nja. (DTS)

SUMBER: ANGKATAN BERSENDJATA (11/05/1966)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 289-290.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.