PERKEMBANG TERUS DOKTRIN TRI UBAJA CAKTI

PERKEMBANG TERUS DOKTRIN TRI UBAJA CAKTI

Terbukti Ampuh Hadapi Malapetaka Gestapu/PKI [1]

 

Djakarta, Berita Yudha.

Menutama Hankam/Menpangad Djenderal Soeharto Kamis pagi ketika membuka Seminar AD ke 11 bertempat di Graha Wiyata Yudha (Seskoad) Bandung jang dihadiri oleh puluhan Djenderal dan Perwira2 jang memakai tanda alumni Seskoad menegaskan, bahwa doktrin Angkatan Darat Tri Ubaja Cakti hendaknja dikembangkan lebih landjut terutama mengenai kedudukan dan peranan gal. Karya jg. kini sudah lebih tegas dan njata dari masa2 lalu.

Golongan Karya menurut Djend. Soeharto pada umumnja telah tumbuh mendjadi kekuatan nasional kita, disamping Partai2 Politik dan ormas2 lainnja. Karena dewasa ini ABRI/TNI AD peranannja sangat menentukan dalam pembinaan dan pengembangan gal. Karya keseluruhannja.

Tumpas Gestapu/PKI

Tinta penandatanganan pengukuhan alm. Djend. A. Yani belum lagi kering. Demikian Djenderal Soeharto, Tri Ubaya Cakti menghadapi tantangan dan udjiannja jang pertama. Muntjul sebagai sendjata ampuh, tumpaslah gerombolan Gestapu/PKI. Tri Ubaja Cakti mampu melindungi negara bangsa dan ideology dati malapetaka kehantjuran.

Seminar AD ke II ini akan mengambil 3 thema pokok jakni stabilisasi Sosial-politik, Stabilisasi social ekonomi dan masalah2 jang bersangkutan dengan kedudukan dan peranan ABRI c.q TNI/ AD dalam Revolusi Indonesia. Seminar diharapkan dapat menghasilkan prasaran tentang langkah2 jang perlu diambil Negara, Bangsa dan Pemerintah untuk dapat mentjiptakan suasana stabil dalam bidang politik serta mengatasi kehidupan nasional.

Pemilihan Umum

Djenderal Soeharto selandjutnja mengatakan, bahwa pada satu pihak kita harus mentjiptakan suasana Nasional jang stabil, dan dilain pihak sukseskan penjelenggaraan pemilihan umum. Penjelenggaraannja membawa konsekwensi2 dan bila kita berhasil melaksanakan tugas berat ini. Effek psikologisnja jang besar terhadap Negara dan Bangsa. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA(25/05/1966)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 306-307.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.