SI MPRS AKAN BENAR2 TEGAKKAN KEADILAN DAN KEBENARAN

SI MPRS AKAN BENAR2 TEGAKKAN KEADILAN DAN KEBENARAN [1]

 

Djakarta, Angkatan Bersendjata

Harapan dan do’a 110 djuta rakjat Indonesia mengantarkan Sidang Istimewa ini. Dengan harapan diselesaikannja konflik politik, konflik kenegaraan ini, setjara rampung dan menjeluruh, baik formil maupun materiil tanpa membawa konflik baru.

Sudah 21 1/2 tahun kita merdeka tapi kehidupan rakjat masih njatanja terkorban, dinomor-duakan, oleh konflik2 politik, konflik2 ideologis, oleh konflik2 antara ambisi-ambisi pemimpin dan golongan atau angkatan. Harapan rakjat adalah agar situasi konflik berachir, formil dan materiil, agar tertjapai stabilisasi politik dan ekonomi, agar terlaksana Tjatur Karya Kabinet Ampera, jang pokoknja agar terlaksana PERBAIKAN HIDUP RAKJAT dengan urgensi dibidang SANDANG-PANGAN.

Sidang MPRS jang berlangsung mulai Selasa ini adalah sidang istimewa jang pertama sedjak Kemerdekaan R.I jg akan membitjarakan disekitar penjerahan kekuasaan Pemerintah dari Presiden Sukarno kepada Pengemban Ketetapan MPRS No. IX Djenderal Soeharto, Penjelamatan Lembaga Kepresidenan sesuai dengan resolusi dan memorandum DPR-GR serta keputusan musjawarah BP MPRS jl. Demikian pidato pembukaan sidang istimewa MPRS oleh Ketua MPRS DJenderal A.H. Nasution kemarin pagi di Istora jang dihadiri oleh hampir seluruh anggauta MPRS, para anggauta Presidium Kabinet Ampera para Panglima keempat Angkatan Bersendjata, para wakil kesatuan aksi, para undangan jang terdiri dari sipil dan militer.

Berhubung hudjan turun dengan lebatnja kemarin pagi itu, maka pembukaan sidang baru dimulai djam 09.30.

Djenderal Nasution Ketua MPRS memulai pidato pembukaannja dengan memperingati arwah2 anggauta MPRS jg telah meninggal dunia a.l. Djenderal A.L. Martadinata, Djamaludin Adinegoro, dan Dryharkoro, dll.

Selandjutnja ditegaskan bahwa sidang umum ke-IV jang lalu dan sidang istimewa MPRS ini berbeda dgn sidang2 umum MPRS jg pertama, kedua dan ketiga, karena sidang umum ke-IV MPRS th’ 66 membawa suara hati nurani Rakjat dan benar2 bermusjawarah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, sedangkan sidang2 umum pertama hingga ke-III tidak menggambarkan dan menjuarakan suara rakjat apalagi sidang umum jg ketiga MPRS jang telah mengangkat Presiden Sukarno sebagai Presiden seumur hidup. Ditegaskan pula bahwa sidang keempat MPRS telah mentjabut keputusan tsb. sesuai dengan tuntutan rakjat.

Ditegaskan pula bahwa sidang istimewa MPRS ini akan benar2 menegakkan keadilan dan kebenaran sesuai dengan Undang2 Dasar 45 dan Pantjasila, untuk benar2 membawa negara dan rakjat kita kepada keadilan dan kemakmuran jang mendjadi tjita2 kita semua.

Selandjutnja Djenderal Nasution telah menjampaikan laporan hasil2 musjawarah pimpinan MPRS dan hasil2 musjawarah badan pekerdja MPRS serta hasil sidang umum ke-IV MPRS jang telah mengembalikan lembaga tertinggi dari negara kita kepada tempatnja jang seharusnja ialah tempat rakjat membawakan suara hati nuraninja, sesuai dengan UUD 45.

Selandjutnja disampaikan pula bahan2 pokok untuk sidang istimewa MPRS ini, jg pertama adalah Pel. Nawaksara jang telah ditolak oleh musjawarah BP MPRS jbl.

Resolusi dan memorandum DPR-GR, pengukuhan keputusan 20 Pebruari serta laporan kerdja, dan fakta2 juridis mengenai Presiden Sukarno dan G-30-S, demikian Djenderal Nasution. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (08/03/1967)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 464-465.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.