DARI SIDANG PRESIDIUM KABINET: DEWAN KEHORMATAN MENTERI DAN BAMUNAS AKAN DIBUBARKAN – RI MASUK I.O.C LAGI

DARI SIDANG PRESIDIUM KABINET: 

DEWAN KEHORMATAN MENTERI DAN BAMUNAS AKAN DIBUBARKAN – RI MASUK I.O.C LAGI [1]

 

 

 

Djakarta, Kompas

Pd Presiden Soeharto Rabu siang telah mempimpin sidang routine Presidium Kabinet Ampera jang membahas beberapa persoalan di bidang politik, ekonomi dan keuangan serta bidang kesejahteraan rakjat. Selain itu dibahas pula pelaksanaan daripada Keputusan MPRS tentang status beberapa lembaga negara. Untuk itu maka Presidium akan membubarkan Dewan Kehormatan Menteri dan Banmas. Akan diserahkan kepada pengusaha2 swasta sendiri, apa perlu badan sematjam Banmas itu.

Di bidang politik, telah dibitjarakan masalah Tjina dimana Presidium telah membentuk suatu panitia untuk menjelesaikan persoalan itu, jang diketuai oleh Brigdjen Soenarso dengan wakil2nja dari Departemen Kehakiman, Departemen Angkatan Darat, Departemen Angkatan Kepolisian, Djaksa Agung dan Departemen Perdagangan.

Panitia itu sudah harus menjelesaikan pekerdjaannja dalam tempo satu bulan.

Di bidang EKKU, oleh Presiden dibentuk Panitia RUU Modal Nasional dan Domestic asing jang diketuai oleh Prof Sarbini dengan anggauta dari berbagai Departemen.

Juga dibahas tentang tjara2 meningkatkan produksi serta memberikan perlindungan kepada barang2 produksi dalam negeri.

Dibidang Kesra, ditetapkan bahwa Indonesia akan masuk lagi IOC (Komite Olahraga International) dimana Indonesia telah mendapat sambutan baik dari anggota2 badan internasional tsb.

Untuk itu Sri Sultan Hamengkubuwono akan bertolak ke Teheran hari ini untuk menghadiri sidang IOC jang akan dimulai pada tanggal 28 April 1967 . Dengan hadirnja Sri Sultan Hamengkubuwono sebagai tokoh olahraga jang dikenal dunia Internasional dan sebagai Menutama. Indonesia akan terpilih sebagai salah satu pengurus dalam hal itu.

Demikian hasil2 sidang rapat tsb jang dihadiri oleh semua anggota Predisidium Kabinet. (DTS)

Sumber: KOMPAS (27/04/1967)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 507.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.