PEDJABAT PRESIDEN TERUSKAN PERTEMUAN DGN NU, MURBADAN PARKINDO [1]
Djakarta, Angkatan Bersendjata
Dalam rangkaian pertemuan antara Pd. Presiden dengan pimpinan2 parpol, Kamis siang setjara berturut2 Djenderal Soeharto telah menerima wakil2 dari NU, Partai Murba dan Parkindo bertempat dikantor Presidium Merdeka Barat.
NU jang diwakili oleh Subchan, ZE, Aminuddin Azis, KHA. Dahlan dan Nuddin Lubis, dalam pertemuan dengan Pak Harto telah membitjarakan masalah setjara menjeluruh.
Tentang Pemilu, Subchan ZE jang bertindak sebagai djubir menegaskan bahwa NU ingin agar Pemilu dilaksanakan pada waktunja sesuai dengan ketetapan MPRS, karena sebegitu djauh NU belum melihat adanja alasan untuk mengundurkan Pemilu tersebut.
Sementara itu Aminuddin Azis menjatakan bahwa ia optimis ketiga RUU tsb (diantaranja RUU Pemilu) dapat diselesaikan pada waktu dekat. Mengenai sengketa Timur Tengah, dikatakannja bahwa NU mendukung perdjuangan negara2 Arab sebab Palestina adalah hak Arab. NU berpendapat bahwa Israel adalah projek imperialis, dan selama Israel ada, selama itu perdamaian dunia terantjam.
Djangan Ada Diskriminasi & Dominasi
Partai Murba jang diwakili oleh Sukarni dan Maroto Nitimihardjo al. telah menjampaikan harapan partainja kepada Pd. Presiden agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap parpol2 jang sjah.
Sebagai tjontoh disebutkan bagaimana karena diskriminasi itu perwakilan untuk Murba dibeberapa daerah belum diisi. Disamping itu Sukarni djuga . menegaskan bahwa Murba tidak mengiginkan adanja dominasi satu pertai atau golongan dalam memenangkan Pemilu jad.
Mengenai pelaksanaan Pemilu, Murba menjerahkannja pada Pemerintah, dalam pengertian bahwa Murba bisa mengerti akan tindakan2 Pemerintah sehubungan dengan kondisi dewasa ini, Sukarni menjatakan, bahwa partainja bersikap korektip terhadap Kabinet.
Konsepsi Parkindo
Parkindo datang dengan sekaligus mengadjukan konsepsi tertulis. Tidak diketahui apa jang terkandung dalam konsepsi tertulis tsd, sedang JCT Simorangkir salah seorang wakil DPP Parkindo dalam keadaan ter-gesa2 hanja sempat menerangkan kepada wartawan bahwa dalam pertemuan dengan Pak Harto telah dibitjarakan soal Pemilu, dan pemberantasan korupsi dan penjelundupan.
Mengenai Pemilu diterangkan bahwa Parkindo menghendaki agar Pemilu diselenggarakan pada waktunja, dan supaja sebelumnja mulai dari sekarang. Pemerintah sudah mengadakan persiapan2 tehnis agar rakjat bisa melihat adanja kesungguhan Pemerintah dalam hal ini.
Parkindo mengusulkan kepada Pemerintah agar korupsi dan penjelundupan ditindak tegas, dengan tangan jang kuat dan sapu jang bersih. Sementara itu kepada Pak Harto pribadi diharapkan bersedia tampil dalam pakaian putih (Pakaian sipil biasa), disamping uniform hidjau jang biasa dipakai Pak Harto selama ini.
Sabam Sirait jang mendampingi JCT Simorangkir telah “membotjorkan” satu usul Parkindo jang “radikal” jaitu agar Menteri Perkebunan, Menteri Pertanian dan Dirdjen Minjak & Gas Bumi ditindjau kembali. (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (9/06/1967)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 519-520.