PIDATO KENEGARAAN PD. PRESIDEN DJEN. SUHARTO DI DPRGR TGL. 16-8-1967 (VII) [1]
Djakarta, Angkatan Bersendjata
Dewasa ini usaha-usaha merealisasikan bentuk kerdjasama Asia Tenggara dilaksanakan dan persamaan pendapat antara negara-negara pendukungnnja ialah Muangthai, Malaysia, Singapura, Filipina dan Indonesia telah tertjapai.
Diharapkan bentuk kerdjasama ini akan berkembang terus setjara pesat dan bermanfaat bagi kita semua. Ummat manusia sedunia.
Kerdjasama merupakan rintis djalan serta dapat mendjadi sumbangan jang riil bagi wilajah2 lain didunia, bahwa “ummat manusia adalah satu” merupakan persamaan dan kesamaan dalam mengatasi masalah-masalah jang mengandung perbedaan antara bangsa.
AFRO-ASIA
Mengenai solidaritas Afro-Asia, tetap akan kita kembangkan berdasarkan perasaan derajat, saling asih, saling asuh, saling hormat menghormati satu sama lain, agar supaja kita dapat bersama-sama berkembang mendjadi bangsa2 dan negara-negara jang madju dan modern.
Solidaritas Afro-Asia menentang adanja usaha2 dominasi dari pihak manapun djuga, baik dari luar maupun daari tubuh bangsa-bangsaAfro-Asia sendiri.
Karena semangat dan usaha dominasi itu bertentangan dengan azas-azas dan prinsip solidaritas bangsa-bangsa Afro-Asia sendiri jang pernah mengalami kehinaan dibawah dominasi bangsa-bangsa lain. Dalam hubungan ini Persatuan Wartawan Afro-Asia, Organisasi Islam Afrika-Asia, dimana Indonesia dapat mengambil peranan jang aktif dapat mendjadi sarana utk membina solidaritas Afrika-Asia ini.
Dewasa ini dilingkungan wilajah Afrika-Asia terdapat masalah-masalah dunia jang takut dan memerlukan tanggapan dan usaha penjelesaian penting bangsa dan negara jang ingin damai, ialah masalah Vietnam dan Timur-Tengah.
Masalah Vietnam
Mengenai masalah Vietnam Indonesia berpendapat bahwa persoalan tsb sebaiknja diselesaikan oleh Rakjat Vietnam sendiri, kalau perlu dengan bantuan negara-negara Asia, agar tertjapai penjelesaian setjara damai melalui perundingan.
Indonesia tentu bersedia untuk membantu usaha jg menudju kearah tertjapainja penjelesaian setjara damai melalui perundingan dan bersedia memberikan djasa-djasa baiknja, djika diminta oleh fihak-fihak jang berkepenting dalam persengketaan itu dan djika faktor-faktor dan kondisi-kondisi jang diperlukan untik memungkinkan berhasilnja prakarsa Indonesia itu, sudah kita anggap ada.
Salah satu faktor jang mudah harus ada, adalah kesepakatan dan pengertian jang baik dan djudjur dari fihak-fihak jang sekarang ini setjara fisik mengadakan peperangan, untuk benar-benar menghentikan peperangaan dan akan menjelesaikan masalah melalui perundingan setjara damai.
Timur Tengah
Menanggapi peristiwa Timur Tengah, Indonesia dengan prihatin mengikuti dengan seksama perkembangan jang eksplosif di Timur Tengah itu, jang dapat membahajakan perdamaian dunia.
Simpati tetap melekat pada Rakjat dan Negara Indonesia. Indonesia turut aktif mengusahakan penjelesaian setjara damai. Terutama melalui forum PBB.
Berhubung dengan usaha-usaha konsolidasi didalam negeri jang sedang giat kita lakukan tidak mengurangi kemampuan Indonesia sendiri dalam menjembuhkan tubuhnja, jang akan bertentangan dengan tugas Kabinet Ampera jang diberikan oleh Rakjat, maka Indonesia belum berkemampuan untuk memberikan sumbangan jang lebih besar.
Namun demikian Indonesia akan membantu setjara aktif prakarsa-prakarsa jang dilakukan oleh PBB untuk mentjari penjelesaian setjara damai terhadap masalah Timur Tengah itu.
R.R. Tjina
Dalam hubungan dengan masalah Asia, dalam kesempatan ini kami ingin sekedar memberikan ketegasan tentang masalah hubungan bilateral antara Indonesia dgn Republik Rakjat Tjina, jang dewasa ini dan sedjak meletusnja G.30.S/PKI dan dalam epiloognja selalu melemparkan ketjaman-ketjaman kedji terhadap kita dan bahkan terdapat bukti-bukti adanja kegiatan-kegiatan jang sifatnja subversib terhadap kekuatan dan Pemerintahan Orde-Baru dewasa ini.
Oleh karena itu sangat dapat dimengerti sikap dan reaksi Rakjat Indonesia (termasuk DPR-GR) jang setjara spontan melakukan aksi-aksi menentang RRT dan menuntut Pemerintah untuk mengambil tidankan tegas terhadap RRT dan memutuskan hubungan diplomatik dengan RRT.
Pemerintah sangat memperhatikan dan memberikan tanggapan terhadap tuntutan-tuntutan Rakjat tersebut, maka hanja tjara penjalurannja serta dalam melaksanakannja.
Pemerintah tentu harus memperhatikan dan memperhitungkan segala soal jang berhbungan dengan untung-ruginja dalam rangka hubungan dan hukum-hukum internasional, dan demi suksesnja tugas pokok Kabinet Ampera.
Sudah djelas, bahwa Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi tindakan-tindakan negatif-destruktif dari fihak RRT, baik jang dilakukan oleh.
Pemerintah dan Rakjat RRT terhadap wakil-wakil Republik Indonesia di Peking, maupun jang dilakukan oleh agen-agennja diwilajah Republik Indonesia.
Setiap Negara dan kekuatan dari luar jang bersikap bermusuhan dengan Negara kita, jang mengusahakan kerusuhan dan mengganggu ketenangan dikalangan Rakjat, jang ingin memaksakan kehendaknja pada negara kita, harus dan wadjib kita tentang dan tanggulangi.
Kepada seluruh masjarakat, terutama pada pimpinannja jang memang sukar untuk dapat menahan kesalahannja, Pemerintah tetap memintakan pengertian dan mengharapkan supaja segala tindakan itu tetap diperhitungkan djangan sampai kita djustru dapat masuk perangkap subversinja, sehingga merusak rentjana dan strategi Pemerintah dalarn hal ini, jang akibatnja djustru akan merugikan kepentingan kita, dapat menghambat terselenggaranja tugas pokok Kabinet Ampera.
Amerika Latin
Saudara Pimpinan dan anggauta DPR-GR Jth …
Mengenai hubungan antara Indonesia dan Negara-negara Amerika Latin pun perlu tetap kita pelihara karena mempunjai banjak persamaan, sama-sama merupakan negara-negara jang sendang berkembang, sama-sama berdjuang untuk dapat meningkatkan kemakmuran rakjatnja, sama-sama pernah melepaskan diri dari belenggu pendjadjahan itu.
Oleh sebab itu hubungan indonesia dan negara-negara Amerika Latin sudah sewadjarnja kita kembangkan, kita arahkan pada usaha bersama untuk saling memberi manfaat, bersama-sama mentjiptakan peri kehidupan dunia jang damai dan madju.
Blok Barat Dan Blok Timur
Saudara2 sekalian:
Keinginan Bangsa Indonesia untuk memupuk persahabatan didunia ini atas dasar saling menguntungkan, saling harga menghargai dan saling hormat menghormati, tanpa mentjampuri urusan rumah tangga masing-masing, tetap mendjadi pegangan dalam menjelenggarakan hubungan baik dengan negara-negara Blok Barat, maupun negara-negara Blok Sosialis.
Kemampuan industri dan technologi dari negara-negara jang telah madju memberikan sumbangan jang berharga bagi kemadjuan dan usaha modernisasi Bangsa Indonesia. Sebaliknja bahan-bahan mentah jang dimiliki oleh Bangsa dan Wilajah Indonesia dapat bermanfaat bagi industri dan kemadjuan negara-negara tersebut.
Modal Asing
Indonesia membuka pintu bagi usaha-usaha Negara Barat maupun Timur apabila dimungkinkan-untuk menambah modalnja di Indonesia untuk ikut serta dalam usaha pembangunan di Tanah Air kita, oleh karena kita memang kekurangan modal untuk mengolah kekajaan Indonesia, Untuk ini kita telah mempunjai undang-undangnja.
Perlu kita insafi bersama, bahwa modal asing, usaha asing dibumi kita ini sifatnja hanja suplemen belaka; jang pokok adalah pengembangan daripada modal dan usaha nasional kita sendiri setjara setapak demi setapak, hingga modal dan usaha nasional tetap harus memegang peranan inti dalam pembangunan nasional kita.
Chusus kepada kawan-kawan dari Blok Sosialis perlu kami menekankan bahwa Bangsa Indonesia hanja mengenal satu ideologi ialah Pantjasila jang kita anggap tepat bagi Bangsa Indonesia, Bangsa Indonesia melarang dikembangkannja ideologi Komunis dibumi Indonesia, tapi hal ini tidak berarti bahwa Bangsa Indonesia tidak menghendaki hubungan persahabatan dengan negara-negara Sosialis atau negara komunis.
Kita tidak akan mentjampuri urusan rumah tangga negara lain, sebaliknja kita djuga tidak suka adanja tjampur tangan negara lain dalam urusan rumah tangga kita sendiri. Dengan penegasan ini kami mengharapkan agar kekurangan pengertian ataupun kesalah fahaman-apabila ada-dapat dihilangkan setjara wadjar.
Dalam kesempatan ini kami ingin pula meminta perhatian kepada negara-negara sahabat dari Blok Sosialis untuk tidak membiarkan adanja oknum-oknum bekas PKI atau jang anti dengan Orde Baru di Indonesia sekarang ini, beroperasi diwilajahnja, demi lantjarnja hubungan persahabatan antara kedua negara dan Bangsa di atas dasar- dasar jang saja sebutkan diatas. (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (26/8/1967)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 604-609.