PENUMPASAN SISA2 PKI TETAP DJADI TANGGUNG DJAWAB PANGDAM V
PKI Punja Sel Sistim Sampai Tudjuh Lapis [1]
Djakarta, Kompas
Walau Penguasa Pepelda Djaya telah diserahterimakan kepada Gubernur DCI Djaya Majden KKO Ali Sadikin, tapi penumpasan kekuasaan sisa2 PKI di wilajah Djakarta Raya masih tetap berada ditangan Pangdam V/Djaya.
Jang Berhasil Digulung Baru Sampai Lapis Ketiga
Demikian pendjelasan Majdjen Amir Machmud sehabis penjerahan penugasan Pepelda Djaya kepada Gubernur DCI Djaya diaula Kodam Djaya Kamis pagi kemarin.
Mengenai Komunisme, dikatakan oleh Panglima bahwa dalam djangka waktu dua tahun setelah peristiwa G30S/PKI, sisa2 PKI beberapa kali berhasil menjusun CC-PKI bajangan dengan mendapat support penuh dari Partai Komunis Tjina.
Tetapi seetiap kali, begitu Committee Central Bajangan itu muntjul begitu ditumpas.
Menurut Pangdam V/Djaya, ex PKI mempunjai kekuatan bersandarkan sel sistim sampai tudjuh lapis.
Jang baru berhasil ditumpas baru sampai lapis ketiga.
Empat orang Pimpinannja telah berhasil ditangkap.
Meski Majdjen Amir Machmud tak bersedia menjebutkan nama2 mereka, tapi dikatakannja, bahwa target CC-PKI bajangan itu adalah mentjoba memetjah belah kekuatan ABRI, Kesatuan2 Aksi dan Parpol2.
Untuk melaksanakan maksudnja itu, mereka mengadakan penjusupan kedalam tubuh ABRI, Kesatuan2 Aksi dan Parpol2. Tudjuan utamanja ialah menimbulkan ketidak pastian dan suasana saling tjuriga mentjurigai.
Tak Pernah Menduga Kol. Sidik Terlibat G30S.
Atas pertanjaan, bagaimana mungkin seorang perwira jang telah sempat dibina oleh Biro Chusus PKI seperti Kol Sidik SH sampai sempat mendjadi Ketua Team Mahmillub untuk perkara Njono, Pangdam V/Djaya mendjawab, bahwa hal itu tak pernah diduga sebelumnja.
Setelah Sjam dan Pono-dua orang anggota Biro Chusus PKI ditangkap dan diperas keterangan2nja, terbongkarlah djuga seluruh djaring2 kekuatan PKI di Indonesia.
Hal itu djuga merupakan bukti, bahwa ABRI belum bersih dari unsur pembinaan Biro Chusus PKI. Dan untuk masa jad. masih diperlukan pembersihan, hingga PKI tak sempat merebut kekuasaan dalam usaha ketiga kalinja. (DTS)
Sumber: KOMPAS (31/08/1967)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 758-759.