Menlu Adam Malik: ONE MAN ONE VOTE DI IRIAN BARAT TIDAK MUNGKIN

Menlu Adam Malik:

ONE MAN ONE VOTE DI IRIAN BARAT TIDAK MUNGKIN [1]

 

Djakarta, Berita Yudha

Pembantu Wakil Menlu AS Mc Murtric Godley dalam pertemuannja pada kemarin dengan Menlu Adam Malik menanjakan berbagai persoalan dalam negeri Indonesia, chususnja mengenai masalah komunisme.

Djuga disinggung pada pertemuan ini, di mana Godley disertai oleh Dubes AS Green, berbagai masalah internasional seperti masalah Vietnam.

Mengenai masalah komunisme ini Menlu mengatakan kepada tamunja, bahwa bahaja komunisme di Indonesia tetap merupakan antjaman.

Menurut Menlu, kedatangan Godley hanja sekedar mengadakan orientasi di Indonesia mengenai berita2 jang didengarnja di AS, chususnja mengenai masalah komunisme.

Godley tidak membawa suatu pesan chusus dari Presiden Johnson.

Mendjawab pertanjaan2 wartawan mengenai pelaksanaan act of free choice di Irian Barat menerangkan, bahwa dalam New York agreement tidak didjelaskan tentang tjara pelaksanaan act of free choice tersebut.

Kalau pemilihan itu dilaksanakan “one man one vote “, kiranja belum mungkin diselenggarakan tahun 1969, oleh karena tjatjah djiwa untuk penduduk Irian Barat sampai sekarang belum dapat dilaksanakan dengan semestinja dan berapa djumlah penduduk Irian Barat sesungguhnja belum diketahui dengan tepat.

Mendjawab pertanjaan lainnja, Adam Malik mengatakan bahwa tidak ada pemberontakan di Irian Barat.

Ada djuga tindakan pelanggaran2 hukum akan tetapi itu telah ditertibkan.

Masalah Sabah

Mengenai persoalan Sabah dikatakan bahwa Malaysia dan Pilipina tengah mengadakan perundingan guna mentjapai penjelesaian guna mentjapai penjelesaian masalah Sabah di Bangkok jang dimulai minggu jang lalu.

Menlu menambahkan pada para wartawan siang kemarin, bahwa ia menolak tuduhan sementara2 koran2 Pilipina bahwa Indonesia bersikap memihak kepada Malaysia.

“Indonesia tidak memihak kepada siapapun dalam masalah ini, ataupun tidak netral”, demikian Menlu. (DTS)

Sumber : BERITA YUDHA (26/06/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 53-54.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.