TINGGALKAN POLA BERPIKIR JANG BERKOTAK2

TINGGALKAN POLA BERPIKIR JANG BERKOTAK2[1]

 

 

Djakarta, Berita Yudha

Dalam amanatnja di depan sedjumlah kl. 150 utusan pimpinan PMI (Partai Muslimin Indonesia) dari seluruh wilajah Indonesia jg Sabtu siang menghadap Kepala Negara untuk bersilaturachmi dan melaporkan mengenai kongres jg mereka selenggarakan dari tgl. 21 Agustus jl. dan berachir hari Minggu di Mesdjid Al-Azhar, Djakarta.

Presiden Soeharto untuk kesekian kalinja mengadjak segenap bangsa Indonesia chususnja pimpinan parpol dan ormas untuk meninggalkan pola berpikir jang sempit berkotak2, pola berpikir golongan dan partai sentris serta menggantinja dgn pola berpikir dan tindakan jang berorientasi pada program.

Keharusan berorientasi program itu adalah objektif daripada perpaduan antara prinsip dan pengalaman2 kita sendiri selama ini, terutama pengalaman jang sangat pahit pada masa Orla.

Utusan itu dipimpin oleh Ketua Umum PMI Djamawi Hadikusumo jg didampingi oleh anggota DPP PMI lainnja jg terdiri dari Agus Sudono, IT. H.M. Sanusi, IT. Omar Tosin, Drs. Lukman Harun, Nj. Chadidjah Rodjak dan J. Naro SH.

Ditegaskan, bahwa dari segi prinsip, pengotak2an ideologi sama sekali tak ada tempat bagi kita karena kita semuanja sdh bersumpah untuk mempertahankan kemurnian Pantjasila dan UUD’45.

Sedang dari segi pengalaman, pengkotakan golongan dan idelologi ternjata hanja membawa peruntjingan pertentangan dan paham golongan jg sempit.

Untuk ini Presiden mengharapkan agar PMI mendjadi salah satu pelopor dalam mewudjudkan pola berpikir, sikap mental dan tindakan2 njata jang berorientasi pada program nasional. (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (26/8/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 71-72.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.