PERBEDAAN PENDAPAT DI KALANGAN MAHASISWA: TIMBUL SEDJAK KAMI DUDUK DALAM DPR

PERBEDAAN PENDAPAT DI KALANGAN MAHASISWA:

TIMBUL SEDJAK KAMI DUDUK DALAM DPR [1]

 

Djakarta, Sinar Harapan

Alex Rumondor Ketua Panitya Seminar jang diselenggarakan oleh KAMI Konsulat Bandung menjatakan bahwa seminar jang semula direntjanakan akan dilangsungkan pada pertengahan bulan Desember 1968 ini, karena beberapa alasan jang belum bisa diselesaikan, diundur sampai tanggal 11 Djanuari 1969 yang akan datang.

Dikatakan bahwa dari masalah jang dianggap penting dewasa ini akan dibitjarakan dalam Seminar tersebut. Diantaranja masalah kemahasiswaan dan hubungan sipil dengan militer.

Masalah kemahasiswaan dianggap penting untuk dibahas, karena tidak ada alternatif lain jang dapat mengatasi perpetjahan, perbedaan pendapat jang kini timbul di kalangan mahasiswa sendiri. Sedangkan pembahasan masalah hubungan antara sipil dan militer bukan atas dasar pro atau kontra, tetapi hanja untuk mentjapai keserasian ilmiah setiara obyektif.

Menurut Alex untuk seminar itu oleh KAMI Konsulat Bandung telah diundang Djenderal TB Simatupang untuk memberikan prasarana sebagai dukungan tokoh2 ABRI, sedangkan dari sipil diundang pula Prof Sudarman, H. Rosihan Anwar, Wiratino Sukho, Sjarifuddin Prawiranegara, Prawoto Mangkusasmito, Subagio Sastrosadono dan beberapa tokoh kesatuan Aksi.

Sementara itu, anggota Presidium KAMI Konsulat Bandung, Sugeng Sarjadi dalam pendjelasannja mengatakan, bahwa perbedaan pendapat di kalangan pimpinan2 KAMI terdjadi di seluruh Indonesia dan hal ini berlangsung sedjak KAMI mendapat kursi di DPR.

Menurut seorang anggota walaupun KAMI Konsulat Bandung masih dapat mempertahankan diri dari perpetjahan2 itu namun masih dirasakan perlu untuk membahasnja dalam seminar jang akan datang diselenggarakan pertenggahan Djanuari 1969 itu. (DTS)

Sumber: SINAR HARAPAN (17/12/1968)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 107-108.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.