HASIL2 RAKER KORESTEDA SE DJAWA [1]
Djakarta, Berita Buana
RAPAT KERDJA Koresteda (Koordinasi Rehabilitasi dan Stabilisasi Ekonomi Daerah) se-Djawa jang diselenggarakan dari tgl. 29-31 Djanuari di Tretes Djatim dan merupakan rangkaian terachir sedjak rakor di Bali, Sumatera dan Kalimantan telah berachir dgn hasil2 jang maksimal dan positif.
Dibidang Moneter, karena belum adanja pegangan jang pasti mengenai perimbangan keuangan antara pusat dan daerah maka didesak agar RUU-nja segera dibahas di DPR-GR. Djuga tjara2 dropping uang dan Ipeda lebih disempurnakan, pungutan2 jang memberatkan rakjat antara lain jang dikenakan itu ikan asin, minjak kelapa, minjak tanah dsb agar dihilangkan, dan permintaan kredit batik untuk industri ketjil maupun untuk koperasi agar diberikan djaminan oleh Pemerintah kepada bank.
Bidang Distribusi
Dibidang distribusi, prioritas terutama ditudjukan kepada perbaikan2 infrastruktur bagi lalu lintas laut, udara dan darat/dengan djalan mengeruk pelabuhan2 laut, memperbaiki fasilitas2 pelabuhan udara dan memperlebar atau meng-upgrade djalan2 raja untuk memperlantjar “flow of goods” dari satu daerah ke daerah lainnja.
Djuga dalam hal untuk menggiatkan perdagangan rakjat didaerah diadakan pembagian ADO, mengadakan report promotion hasil2 keradjinan rakjat dan memperlantjar djalannja import dengan mendirikan “bonded warehouse” di pelabuhan tertentu, pungutan2 liar supaja dilarang dan diawasi oleh penguasa daerah.
Bidang Produksi
Dibidang produksi, sasaran diadjukan kepada rehabilitasi irigasi2 dan sungai2, tenaga2 listrik dan gas dan projek waduk serbaguna Djatiluhur akan diselesaikan tahun 1968. Pemakaian tanah2, pemilikan perkebunan akan lebih diintensitkan lagi. Dan bagi instansi jang tak berwenang tidak boleh ikut campur tangan.
Pengolahan hasil2 hutan akan ditingkatkan dan pemakaian/penggunaan tanah2 oleh rakjat akan lebih diawasi supaja lebih terarah sehingga tidak terdjadi penebangan2 atau pengrusakan2 setjara liar.
Bidang Pangan
Dibidang pangan, terutama di titik beratkan kepada penjediaan dengan tjara Bimas, mixed-farming (bagi tanaman djagung) untuk tanaman gaplek, diadakan stockpilling gaplek untuk menghindari kekurangan dimasa2 patjeklik, pembiakan ternak dengan memperlantjar perwilajahannja terutama keluar Djawa dan memperbaiki balai2 benih ikan. (DTS)
Sumber: BERITA BUANA (03/02/1968)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 111-112.