Saya Tak Percaya Bapak Mengundurkan Diri

Kendal, 7 Juni 1998

Kepada

Bapak. H.M. Soeharto

Jl. Cendana No.8

di Jakarta

SAYA TAK PERCAYA BAPAK MENGUNDURKAN DIRI [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Bapak Soeharto yang saya hormati, sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena saya telah berlaku tidak sopan dengan memberanikan diri berkirim surat kepada Bapak. Namun saya yakin, Bapak pasti sudi menanggapi rasa simpati saya kepada Bapak yang terhormat.

Pak Harto yang saya hormati, saya ingin sekali mengungkapkan isi hati saya, yang hanya sebagai rakyat kecil. Sekali lagi saya mohon ampun atas segala kesalahan saya.

Pak Harto yang terhormat,

Dengan jujur dan tulus dari hati nurani saya, saya ingin mengucapkan terima kasih beribu-ribu terima kasih, atas pengabdian Bapak kepada negeri tercinta ini. Segala perjuangan Bapak dalam merebut kemerdekaan dan memberantas segala kejahatan di muka bumi pertiwi ini. Dan tidak dapat saya lupakan lagi. Berkat bimbingan Pak Harto yang + 30 tahun, Indonesia jadi negara yang maju.

Pak Harto yang saya hormati, namun betapa kecewanya saya, dan teramat sakit rasanya setelah mendengar berita bahwa Pak Harto, yang banyak dicintai rakyat, terutama orang-orang seperti saya. Sampai tidak percaya kalau Pak Harto turun, mengundurkan diri sebagai pemimpin.

Pak Harto yang saya hormati,

Saya sebagai rakyat kecil, amatlah khawatir sekali, apakah nanti Indonesia bisa mendapatkan seorang pemimpin seperti Bapak???..

Pak Harto yang saya hormati,

Apabila Bapak berkenan dan ikhlas saya mohon uluran tangan Bapak, untuk memberikan satu paket kenang-kenangan berupa foto keluarga Bapak dan jangan ketinggalan pula foto Almarhum ibu negara tercinta.

Kami pingin bertatap muka dengan keluarga Bapak, namun apakah mungkin? Karena kami rakyat kecil dan tinggal di Desa.

Pak Harto yang saya hormati,

Sekali lagi mohon ampun beribu-ribu ampun atas segala kelancangan saya yang memberanikan diri kirim surat kepada Bapak.

Dan saya rasa cukup sekian surat dari saya, apabila ada kata-kata yang tidak sopan sudilah kiranya Bapak memberikan ampun kepada saya, sekali lagi mohon ampun yang sebesar-besarnya. Dan semoga Allah selalu melimpahkan rachmatnya kepada rakyat Indonesia. Amin. (DTS)

Wassalam

Ny. Ani Suratmi

Jawa Tengah

[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 10-11. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.