Tadjuk rentjana :
HARI VETERAN NASIONAL [1]
Djakarta, Berita Yudha
Besok tanggal 10 Agustus adalah Hari Veteran Nasional. Apa gunanja kita mengadakan Hari Veteran Nasional itu? Pertanjaan itu harus kita djawab dengan pertanjaan lagi, jaitu apa gunanja kita dilahirkan? apa gunanja kita memperingati hari lahir? Memang tanggal 10 Agustus jang akan diperingati oleh para Veteran Nasional besok itu bukanlah merupakan hari pertama para Veteran mulai serta didalam hidup perdjuangan.
Hari Veteran Nasional malahan merupakan suatu hari dimana pedjuang memasuki suatu tahap baru didalam perdjuangan. Bahkan Hari Veteran Nasional itu adalah merupakan bukti pengakuan dan bukti penghargaan terhadap tahap dan prestasi perdjuangan jang sudah lalu.
Kita tidak menamakannja Hari Pensiunan Nasional. Kita tidak menamakannja Hari Bebas Tugas Nasional. Kita djuga tidak menamakannja Hari Pengangguran Nasional. Bahkan kita tidak mengadakan hari peringatan Pensiunan Nasional. Bebas Tugas Nasional atau hari Pengangguran Nasional.
Tandanja Veteran Nasional tidaklah berarti pensiun dari perdjuangan, tidak berarti bebas dari tugas dan tanggung-djawab perdjuangan, tidak berarti menganggur. Nama Veteran adalah merupakan nama kebanggaan, nama kehormatan, jang diberikan sebagai bukti pengakuan dan penghargaan atas sikap dan amal tanpa pamrih jang sudah dilakukan didalam suatu tahap kehidupan demi keselamatan dan demi kehormatan Negara dan Bangsa.
Maka sudah seharusnja dan sewadjarnja pula kalau kita mengharapkan bahwa Veteran itu adalah merupakan lambang dari pada kepribadian dari pedjuang jang telah mengangkat harkat dan martabat manusia Indonesia dari lumpur kehinaan pendjadjahan dan perbudakan.
Djelas bahwa jang harus dilambangkannja bukanlah pribadi rentenier atau pengemis, tetapi integritas semangat dan kepribadian pedjuang kemerdekaan Indonesia, lambang pedjuang tanpa pamrih. Laksana padi jang tumbuh, berbuah dan menguning tanpa hiruk-pikuk, semakin berisi, semakin berdjasa, semakin berharga, semakin merunduk.
Apa artinja Hari Veteran Nasionalisme bagi Veteran? Djelas bukan untuk mempamerkan djasa dimasa lampau. Djelas bukan untuk menagih rente tetapi untuk bertanja kepada diri sendiri apakah dia sudah bisa merasa puas dan bangga dengan hasil perdjuangan jang akan dipetiknja dan jang akan diwariskannja kepada generasi jang akan datang? Apakah Veteran sudah bisa merasa puas dan bangga dengan kemerdekaan dan isi kemerdekaan jang akan diwariskannja kepada generasi jang akan datang.
Apakah Veteran sudah bisa merasa puas dan bangga dgn nama Veteran itu sendiri jang nantinja djuga akan diwarisi oleh generasi sekarang dan generasi jang akan datang? Masih banjaknja ketjaman tentang keadaan kehidupan dan penghidupan haruslah turut disadari oleh bahwa itulah baru hasil isi kemerdekaan jang dapat dipetiknja dan jang dapat diwariskannja sebagai buah perdjuangannja dimasa lampau.
Ketjaman tentang korupsi, ketjaman tentang tertib hukum, ketjaman terhadap penegak hukum, ketjaman terhadap kehidupan politik dan kehidupan ekonomi sosial, ketjaman terhadap aparatur dimana Veteran pernah memberikan saham dan djasanja, bahkan djuga ketjaman terhadap penggunaan nama Veteran sendiri. Itulah baru hasil dan isi kemerdekaan jang ditjapai pada saat ini oleh pedjuang 17 Agustus 1945 jang telah memasuki tahap Veteran didalam hidup perdjuangannja.
Djelas belum waktunja untuk hidup sebagai rentenier memetik bunga dan buah dari djasa2 dimasa lampau. Djelas belum waktunja untuk berpuas dan bangga diri untuk memasuki tahap Veteran. Djelas belum waktunja untuk menagih hak, sebab kewadjiban menegakkan hak belum tumbuh dan belum berkembang.
Selama para pelaksana kewadjiban menegakkan hak belum tumbuh dan berkembang, selama itu pula mendapatkan hak itu akan seperti mentjari setetes air di gurun pasir. Para Veteran dimasa jang lalu sudah melakukan kewadjibannja untuk mendapatkan hak kehormatan memakai nama Veteran.
Tetapi para Veteran belum berhasil menanamkan dan mengembang-biakkan kesadaran melaksanakan kewadjiban untuk mendapatkan haknja lebih dari pada hanja hak memakai nama Veteran itu sadja.
Artinja tugas dan kewadjiban jang lebih berat masih menunggu Veteran Nasional kita, jaitu perdjuangan menanamkan kesadaran dan kesediaan melaksanakan kewadjiban menegakkan hak dan keadilan.
Karena kesadaran dan kesediaan inilah jang akan merupakan bibit unggul untuk mengembang-biakkan isi dari wadah Kemerdekaan 17 Agustus 1945 jang telah berhasil dimenangkan oleh perdjuangan dan djasa2 Veteran dimasa lampau itu.
Veteran telah melakukan kewadjibannja sebagai patriot, tetapi belum berhasil mewariskan kesadaran menunaikan kewadjiban itu. Mudah2an Hari Veteran Nasional ini kita mulai dengan penanaman kesadaran itu. (DTS)
Sumber : BERITA YUDHA (09/08/1968)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 156-158.