DJEND. NASUTION TTG. PEMILU :
ABRI & KARYA NON MASSA ADA DJATAH TERTENTU [1]
Djakarta, Sinar Harapan
Untuk pelaksanaan Kedaulatan Rakjat dan UUD 45 maka sistim Pemilu jang dirumuskan oleh Seminar AD ialah agar rakjat memilih langsung wakil2nja, distrik demi distrik. Tetapi sistim lain jang sudah mendapat konsensus Pemerintah dan DPR-GR ialah sistim proporsionil seperti di tahun 55, akan tetapi bagi ABRI dan karyawan nonmassa disediakan djatah tertentu.
Demikian Ketua MPRS Djenderal Nasution dalam tjeramahnja didepan siswa2 SUSLAPA dan Kesendjataan Dinas dan Djawatan Angkatan Darat diaula PUSDIK II Bandung Djumat malam jbl.
Konduite SAPTAMARGA
Dalam tjeramah tsb Djenderal Nasution djuga menandaskan bahwa bagi ABRI tidak hanja diperlukan konduite tehnis semata, tetapipun Konduite Saptamarga. Konduite tehnis mudah dibuat semasa pendidikan dan dinas, meskipun jang terpenting kemudian ialah konduite dimasa perang.
Konduite Saptamarga ini menurut PAR dikatakan Pak Nas selain lebih sulit dibuat dapat dibuat semasa adanja krisis-krisis nasional seperti masa gerilja pertama, pemberontakan PKI Madiun, masa gerilja ke-2, pemberontakan PRRI Permesta serta pemberontakan G.30.S/PKI.
Kealpaan dalam memelihara konduite Saptamarga inilah maka berkali2 terdjadi hal2 jang mengedjutkan berkat terbongkarnja sel2 ditubuh ABRI, begitupun dengan djaringan2 subversi. Konduite Saptamarga ini mutlak perlu diteliti setjara faktuil lebih2 bagi Perwira2.
Diandjurkan dalam tjeramah itu oleh Djenderal Nasution agar tetap dibina warisan Pak Dirman dimana pradjurit dipertjaja Rakjat karena membela kesatuan RI penegak Pantjasila dan UUD 45 dan karenanja betul2 Pelindung Rakjat. (DTS)
Sumber: SINAR HARAPAN (18/11/1968)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 182.