PRESIDEN LANTIK 1.369 PERWlRA REMADJA “AKABRI”

PRESIDEN LANTIK 1.369 PERWIRA REMADJA “AKABRI”

. Peranan ABRI Dalam Repelita Punja Sifat Menentukan

. Pimpinan ABRI Boleh Berganti, Tapi Semangat Perdjuangan Harus Tetap Tumbuh [1]

 

Djakarta, Kompas

Pimpinan dan perwira2 Angkatan Bersendjata boleh berganti akan tetapi satu hal jang mutlak harus tetap tumbuh sepandjang djaman adalah kepribadian dan semangat perdjuangan jang mendjadi tjiri utama Angkatan Bersendjata kita.

Demikian ditegaskan oleh Presiden pada upatjara Prasetya Perwira AKABRI di Dermaga Madura Udjung, Surabaja Selasa pagi.

Pada upatjara jang dihadiri oleh para perwira tinggi keempat Agkatan Bersendjata, para Atase Militer asing, djanda Pahlawan Revolusi serta para undangan lainnja ini, selandjutnja Presiden mengatakan bahwa kepribadian inilah jang harus dipelihara dan diteruskan oleh para perwira remadja. Jakni meneruskan dan mewariskan kemurnian kepribadian ABRI kepada Angkatan Bersendjata Republik Indonesia pada generasi2 selandjutnja. Sebab – demikian Presiden – dalam masa sepuluh lima belas tahun jang akan datang pradjurit -pradjurit Angkatan Bersendjata kita jang lahir bersama2 dengan kelahiran ABRI telah tiba waktunja untuk mengundurkan diri.

Pada kesempatan itu Presiden minta pula perhatian pada para Perwira mengenai usaha2 untuk mengembangkan kekompakan ABRI, jang merupakan sjarat mutlak bagi suksesnja ABRI dlm melaksanakan tugas jang dipikulkan rakjat kepadanja.

Selandjutnja Presiden mengemukakan bahwa peranan ABRI dalam pelaksanaan Repelita jang akan dimulai dalam tahun 1969, mempunjai sifat menentukan, karena dengan suksesnja pelaksanaan rentjana pembangunan itu, kita akan benar2 dapat mengisi kemerdekaan RI dengan sesuatu jang njata dan bermanfaat bagi seluruh bangsa kita.

Hasil Prasetya Perwira AKABRI 1968

Djumlah Taruna jang telah berhasil lulus dalam thn 1968 ini jaitu 1369 orang dari kira2 1400 orang taruna. Jaitu 466 dari AD, 231 AL, 427 AU serta 245 AK.

Dalam Prasetya Perwira tahun ini 4 orang telah mendapatkan Bintang Adhi Makayasa karena telah mentjapai prestasi tertinggi.

Mereka masing2 Letda Lesmono (AD), Lmd Laut Suleman (AL), Letnan Muda Udara Hendricus Moors dan Insp Polisi I Ketut Rata. (DTS)

Sumber: KOMPAS (11/12/1968)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 184-185.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.